KOMPAS.com - Seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur kritis setelah terjatuh saat mengikuti latihan panjat tebing pada Minggu (31/10/2021).
Korban mengalami cedera kepala parah akibat terbentur landasan penyangga papan panjang tebing.
Kepala SMK Negeri 3 Boyolangu Rofiq Suyudi menyatakan, kegiatan panjat tebing yang dilakukan siswanya bukanlah kegiatan ekstrakurikuler sekolah.
Baca juga: Jatuh Saat Latihan Panjat Tebing, Pelajar di Tulungagung Alami Cedera Kepala hingga Kritis
Meski demikian, pihaknya berjanji akan membantu biaya pengobatan korban, sebagai bentuk tanggung jawab moral.
“Mereka tidak izin ke pihak sekolah, sebab bukan merupakan ekstrakurikuler sekolah kami,” ujar Rofiq melalui rekaman suara yang dikirim ke Kompas.com, Senin (1/11/2021).
Rofiq menjelaskan, kegiatan itu digelar senior yang merupakan atlet panjat tebing dan menawarkan latihan bersama.
Meski bukan kegiatan sekolah, Rofiq memastikan pengobatan akan dibantu pihak sekolah.
Korban saat ini masih menjalani perawatan di RSUD dr Iskak Tulungagung setelah mengalami pendarahan pada otak dan rencananya menjalani operasi.
“Semoga lekas sembuh dan bisa kembali beraktivitas,” ujar Rofiq.
Baca juga: Modus Pura-pura Muntah, Komplotan Copet Spesialis Angkutan Umum Ditangkap di Surabaya
Sebelumnya, Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung telah mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian di kawasan gelanggang olah raga (GOR) Lembu Peteng, Kabupaten Tulungagung.
“Korban menjalani latihan panjat tebing, bersama 15 pelajar lainnya,” terang Panit Reskrim Polsek Kota Tulungagung Iptu Joko Basuki, melalui sambungan telepon.
Usai terjatuh, korban sempat dibawa ke RS di depan GOR. Namun karena luka yang dialami cukup serius, korban kemudian dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung.
Saat melakukan latihan panjat tebing, Joko menuturkan, para pelajar itu didampingi dua orang pelatih.
Baca juga: 13 Pelajar SMK di Tulungagung Diduga Keracunan Nasi Kotak yang Dibagikan Sekolah
Korban disebut baru pertama kali mengikuti kegiatan latihan panjat tebing dan terjatuh dari ketinggian sekitar 1,5 meter, dengan pinggang terikat tali pengaman dan posisi kepala berada dibawah.
Kemudian kepala korban mengalami cedera parah, akibat terbentur besi landasan dinding.
“Pada panjatan awal berhasil. Setelah di ketinggian 1,5 meter korban terpelanting hingga jatuh dengan posisi kepala dibawah,” terangnya.
Kompas.com / (Penulis: Kontributor Trenggalek, Slamet Widodo | Editor: Phytag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.