KOMPAS.com - Berita kawanan perampok yang menembak hingga tewas Kapten Inf Abdul Majid (53), Komandan Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI di wilayah Pidie, Aceh, menjadi sorotan.
Dari penyelidikan, polisi ungkap senjata yang digunakan para pelaku adalah sisa konflik di Aceh, SS1-V2.
Sementara itu, berita soal Kapolres Nunukan AKBP SA yang melakukan pemukulan terhadap anggotanya Brigpol SL, terus menyita perhatian.
Brigpol SL disebut sering melakukan kesalahan yang membuat AKBP SA lepas emosi.
Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:
Kawanan perampok yang menyerang Komandan BAIS TNI di Pidie ditangkap.
Ketiga tersangka itu adalah AF, D, dan M. Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan senjata api yang digunakan untuk menembaki korban.
Senjata itu adalah SS1-V2 yang berasal dari sisa konflik di Aceh.
"Ini senjata sisa konflik dahulu, dia simpan, Kemudian pada saat itu, digunakan untuk melakukan perampokan. Termasuk dengan amunisi. Amunisi 11, tapi karena sudah usang, ada beberapa yang sudah ditembakan (tidak berfungsi)," ujar Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, dikutip dari Kompas TV, Minggu (31/10/2021).
Baca berita selengkapnya: Komandan BAIS TNI Tewas Ditembaki Kawanan Perampok, Polisi: Pakai SS1-V2, Sisa Konflik Dulu...
Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Pol Budi Rachmad menjelaskan, Brigpol SL diduga sering mengulangi kesalahan yang membuat AKBP SA emosi.
Hal itu terungkap setelah Propam Polda Kalimantan Utara mendalami keterangan sejumlah saksi.
"Jadi kesalahan SL bukan kali pertama tapi kesekian kalinya. Itulah yang membuat AKBP SA lepas kontrol," ujar Budi Rachmat, Kamis (28/10/2021).
Baca berita selengkapnya: "Kesalahan Brigpol SL Bukan Pertama Kalinya, Itu yang Membuat AKBP SA Lepas Kontrol"
Indrastuti (57), warga Kelurahan Karangpucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengaku sudah lama mememilihara ular.
Saat ini, nenek yang memiliki dua cucu itu memelihara 75 ekor ular di rumahnya.
Puluhan ular milik Iin, sapaan akrabnya, tergolong berbahaya dan berbisa, antara lain piton, viper hingga berbagai macam king kobra.
Iin mengaku, saat paling sedih adalah ular peliharaannya ada yang mati.
"Waktu ular kesayangan mati, saya sampai enggak doyan makan berhari-hari," kata Iin.
Baca berita selengkapnya: Cerita Nenek Iin yang Koleksi 75 Ular: Waktu Ada yang Mati, Tak Doyan Makan Berhari-hari
Sebuah video seorang perempuan yang diduga istri Kapolres Tebing Tinggi menjadi viral di media sosial.
Perempuan itu tampak memamerkan uang dan videonya diunggah di akun TikTok @cimot_512.
Hal itu mendapat sorotan, Kapolda Sumatera Utara (Sumut), Irjen RZ Panca Putra Simanjutak.
"Itu kebiasaan pamer uang karena apa nanti saya cek. Makanya hati-hati menggunakan jari, termasuk masyarakat juga. Tidak hanya anggota Polri," tutur Panca Putra, Jumat (29/10/2021), seperti dilansir dari Tribun Medan.
Baca berita selengkapnya: Video Istri Kapolres Tebing Tinggi Pamer Uang, Kapolda Sumut: Hati-hati Gunakan Jari
Nama Band metal VoB akhir-akhir ini menjadi sorotan. Band yang digawango
tiga gadis asal Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat, itu akan menggelar tur Eropa akhir tahun ini.
Para gadis berjilbab itu dipertemukan saat duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah (Mts) Al Baqiyatussolihat Singajaya.
“Dulu kita ekskul teater waktu kita duduk di Mts kelas 2. Terus kita mencoba drama musikal, tapi kita malah suka dengan musiknya,” tutur Firdda dalam wawancara dengan Kompas TV, 7 Juni 2017.
Baca berita selengkapnya: Perjalanan Band Metal Hijaber Voice of Baceprot asal Garut, Bertemu di Madrasah, Kini Siap Menggebrak Eropa
(Penulis: Kontributor Kompas TV Aceh, Raja Umar, Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Pythag Kurniati, David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.