PURWOKERTO, KOMPAS.com - Indrastuti (57), warga Kelurahan Karangpucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memiliki hobi unik.
Nenek dengan dua orang cucu ini mengoleksi puluhan ular berbahaya di rumahnya, antara lain piton, viper hingga berbagai macam king kobra.
Saking banyaknya, wanita yang akrab disapa Iin ini dijuluki sebagai "ratu ular".
Begitu sayangnya Iin pada ular, membuatnya bersedih ketika ada ular peliharaannya yang mati.
"Waktu ular kesayangan mati, saya sampai enggak doyan makan berhari-hari," kata Iin.
Baca juga: Petugas Damkar Lamongan Evakuasi 2 Ekor Ular King Kobra dari Lahan di Samping Rumah Warga
Tak hanya Iin, kedua cucunya yang masih duduk di bangku SD pun terbiasa hidup bersama ular.
Mereka tidak canggung untuk memegang dan menggendong ular.
Iin menceritakan, mulai tertarik terhadap ular sejak masih anak-anak.
Berbeda dengan anak-anak seusianya yang takut terhadap ular, Iin justru tidak takut untuk memegangnya.
"Dari SD sudah mainan ular, dari hati memang senang. Cuma dulu orang belum terbiasa melihat perempuan bermain dengan ular, jadi masih tabu," tutur Iin saat merayakan ulang tahunnya ke-57 di rumahnya, baru-baru ini.
Baca juga: Bagaimana Cara Ular Berkembang Biak?
Namun perlahan orang-orang di sekitarnya mulai menerima hobi Iin. Perlahan ia mengumpulkan ular di rumahnya hingga kini jumlahnya mencapai 75 ekor.
"Ini seluruhnya hasil breeding," kata Iin.
Ular dengan berbagai macam ukuran itu disimpan di kotak-kotak kaca yang ditumpuk di garasi.
"Ada yang bilang nenek-nenek kok mainan ular. Saya ini bukan mainan, tapi pecinta ular," tegas Iin.
Baca juga: Cerita YouTuber Pak Bhabin Herman Buat Konten karena Hobi, Tujuannya Edukasi
Dalam perkembangannya, Iin tak hanya mengoleksi ular.
Ia bersama timnya juga kerap memberikan pertolongan apabila ada ular yang masuk ke rumah atau permukiman warga.
"Kami sering melakukan rescue kalau ada ular yang masuk ke rumah atau permukiman," ujar Iin.
Ular-ular hasil tangkapan kemudian dikembalikan lagi ke alam yang jauh dari permukinan warga.
Tak berhenti di situ, Iin kini juga rajin memberikan edukasi kepada masyarakat. Mulai dari mengenal ular yang berbisa atau tidak hingga cara menanganinya apabila tergigit.
Iin tergerak untuk memberikan edukasi karena prihatin banyak masyarakat awam dan penghobi ular yang meninggal akibat tergigit ular.
"Banyak yang jadi korban karena kegigit king kobra, bahkan sampai meninggal karena kurang hati-hati," kata Iin.
Baca juga: Serba-serbi Tempe Mendoan Banyumas yang Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Iin pun mengaku sudah kenyang tergigit ular. Namun karena mengetahui cara penanganannya, ia dapat meminimalkan efeknya.
"Orang mainan api akan terbakar, mainan air akan basah, demikian juga mainan ular. Yang terpenting ada cepat dan tepat menanganinya," jelas Iin.
Iin berpesan kepada penggemar ular untuk merawatnya sebaik mungkin.
"Seperti makhluk lainnya, kalau diberi kenyamanan akan nurut. Untuk kebutuhan pakan, tempat kami buat senyaman mungkin, jangan sampai terusik," ujar Iin.
Iin dibantu oleh seseorang yang setiap hari membersihkan dan memberikan pakan ular berupa tikus dan ayam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.