PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Sudah diberi peringatan untuk tidak mangkal sebelumnya, sejumlah PSK di Kabupaten Probolinggo akhirnya diamankan oleh Satpol PP Kabupaten Probolinggo karena tetap ngeyel.
Mereka beralasan tetap menjadi PSK karena faktor ekonomi.
Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP, Hariyanto mengatakan, ada enam PSK yang berhasil diamankan oleh petugas.
"Kami sudah memberikan peringatan sebelumnya namun tetap tidak dihiraukan. Akhirnya kami pun menyebar petugas untuk melakukan pengamanan dan penertiban," kata Hariyanto, Kamis (28/10/2021).
Baca juga: Camat Dimintai Sumbangan oleh Menantu Bupati Jember, DPRD: Penyalahgunaan Kekuasaan
Satpol PP melakukan operasi razia tersebut ke tiga lokasi pada Rabu (27/10/2021).
Tiga lokasi itu yakni Desa Kerpangan dan Desa Tigasan Wetan di Kecamatan Leces, serta Desa Banjarsawah di Kecamatan Tegalsiwalan.
Hariyanto menyebut, berdasarkan pengamatan Satpol PP, ada 8 orang termasuk mucikari yang akan diamankan, namun saat ini yang tertangkap masih 6 orang.
"Kami lakukan tes Covid-19 dan HIV kepada keenam orang tersebut dan hasilnya negatif semua. Selanjutnya, kami bawa untuk dimintai keterangan serta dilakukan bimbingan untuk mereka," ujar Hariyanto.
Gelar razia itu bermula saat pihak Satpol PP menerima laporan dari warga bahwa ada sejumlah PSK yang mangkal sehingga mengganggu warga.
Para PSK itu diamankan saat menunggu tamunya.
Dari pengakuan para PSK yang dijaring razia, mereka terpaksa terjun ke dunia prostitusi karena untuk kebutuhan ekonomi.
Baca juga: Para Camat Dimintai Sumbangan oleh Menantu Bupati Jember, Ini Alasannya
Ada yang mengaku baru pertama kali menjadi PSK karena ditinggal cerai dan harus menghidupi anak-anaknya.
"Ya terpaksa, karena kebutuhan ekonomi," kata AS, salah seorang PSK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.