Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Tewas Saat Diksar Menwa, UNS: Jika Ada Unsur Kelalaian, Kita Bersikap Tegas...

Kompas.com - 26/10/2021, 20:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berjanji akan memberi sanksi tegas terkait kasus kematian Gilang Endi Saputra (21), seorang mahasiswa perserta Diklatsar Pra Gladi Patria XXXVI Menwa.

Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Sutanto mengatakan, jika ditemukan ada bukti unsur kelalaian dan kekerasan kepada korban, pihaknya akan bertindak tegas.

Baca juga: Seorang Mahasiswa Meninggal Saat Diklatsar Menwa UNS, Panitia Acara Diperiksa Polisi

"Pasti ada hukuman yang jelas. Karena kami juga bergerak di sini ada aturan normatifnya tentang tata kehidupan di kampus. Kalau memang itu kelalaian atau bahkan mungkin kesengajaan dan itu dilakukan mungkin secara bersama-sama dan kolektif dalam kelembagaan itu. Kenapa tidak kita harus mengambil sikap tegas. Ini urusannya sudah manusia," kata Sutanto, Selasa (26/10/2021).

Tanggung jawab pembina kegiatan

Rekan Gilang di Rumah Duka Dukuh Keti RT 2 RW 5 Dusun Nglegok Desa Dayu Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar. Rekan Gilang di Rumah Duka Dukuh Keti RT 2 RW 5 Dusun Nglegok Desa Dayu Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar.

Selain itu, menurut Sutanto, kegiatan Diklatsar itu sudah sepenuhnya diserahkan kepada pembina.

Baca juga: Sosok Gilang, Mahasiswa UNS yang Diduga Tewas Saat Diklatsar Menwa

Hal itu sesuai dengan surat izin kegiatan yang diajukan oleh pihak panitia.

"Di Surat Izin Kegiatan itu tertulis eksplisit bahwa pengawasan dan pertanggung jawaban di setiap kegiatan itu diserahkan sepenuhnya kepada pembina kegiatan," terang dia.

Sementara itu, tindakan tegas itu juga menegaskan bahwa UNS menolak adanya tindak kekerasan yang merugikan mahasiswa.

"Dalam aturan kami sudah jelas, di pasal itu diserahkan kepada pembina. Di situ, pembina punya SOP bagaimana pengawasan dan seterusnya. Tetapi, kami tidak mentoleransi adanya kekerasan seperti itu. Kita ingin memutus itu semuanya," tambah dia.

Baca juga: Polisi Temukan Tanda Kekerasan di Tubuh Mahasiswa UNS yang Tewas Saat Diklatsar Menwa


Kegiatan kampus dihentikan sementara

Sementara itu, saat konferensi pers Wakil Rektor (WR) Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Ahmad Yunus menegaskan, Rektorat UNS menghentikan sementara semua kegiatan fisik pasca-insiden.

"Sementara ini kita hentikan semua kegiatan-kegiatan fisik baik di dalam maupun di luar kampus, termasuk juga Mapala. Itu kan berisiko," katanya, dalam konferensi pers di UNS Solo, Selasa (26/10/2021).

Baca juga: Polisi Temukan Tanda Kekerasan di Tubuh Mahasiswa UNS yang Tewas Saat Diklatsar Menwa

Seperti diberitakan sebelumnya, Gilang yang merupakan mahasiswa D4 Prodi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sekolah Vokasi UNS Solo angkatan tahun 2020, diduga meninggal saat acara Diklatsar di kawasan Jurug.

Kasus tersebut terungkap setelah pihak keluarga korban menemukan kejanggalan pada jasad korban.

Menurut paman korban, Sutarno, dirinya melihat ada luka lebam di bagian wajah.

"Mukanya lebam terus di pipinya kayak ada darah kering. Terus entah dari mana keluar cairan bening," kata paman Gilang, Sutarno (40) dihubungi wartawan, Senin (25/10/2021).

Sutarno berharap polisi mengusut tuntas kasus kematian Gilang tersebut.

(Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com