Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Minta Kebijakan Swab PCR Penumpang Pesawat Dikaji Ulang, Ini Alasannya

Kompas.com - 26/10/2021, 06:27 WIB
Hamim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com- Anggota Fraksi PKB DPR RI, Ratna Juwita Sari menolak kebijakan pemberlakuan tes swab PCR (Polymerase Chain Reaction) terhadap penumpang pesawat terbang di dalam negeri.

Legislator yang duduk di Komisi VII DPR RI itu meminta agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri (Kemendagru) mengkaji ulang kebijakan tersebut.

Sebab, kebijakan itu dinilai terlalu Jakarta sentris dan tidak cocok diterapkan di Indonesia.

"Alasannya yang pertama adalah terlalu Jakarta sentris," kata Ratna Juwita Sari kepada Kompas.com, usai menghadiri acara sosialisasi produk informasi geospasial peta NKRI di Tuban, Senin, (25/10/2021).

Baca juga: Ada Syarat Tes PCR, 38 Penumpang Pesawat Gagal Terbang dari Bandara YIA Kulonprogo

Dianggap memberatkan rakyat

Ilustrasi tes swab Covid-19.(SHUTTERSTOCK/Cryptographer) Ilustrasi tes swab Covid-19.

Selain itu, kebijakan yang mewajibkan setiap warga menjalani tes swab PCR sebelum berangkat bepergian menggunakan pesawat terbang juga dianggap tidak berpihak pada rakyat, bahkan justru memberatkan rakyat.

Sebab, calon penumpang yang akan bepergian harus mengeluarkan biaya untuk melakukan tes swab PCR yang cukup mahal.

"Ini kan tidak ada rasa keadilan bagi rakyat, karena biaya swab PCR juga mahal dan bisa lebih mahal dari tiketnya," bebernya

Ratna menjelaskan, hasil tes swab PCR di kota besar seperti Jakarta bisa diketahui dalam 1x24 jam.

Namun, ada daerah yang membutuhkan waktu lama, bahkan bisa mencapai 2x24 jam.

Baca juga: Bandara Pekanbaru Wajibkan Penumpang Pesawat Tujuan Jawa-Bali Ada Surat Hasil PCR Negatif

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com