Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19-20 Oktober Berlaku Ganjil Genap di Puncak Bogor dan Sentul, Antisipasi Libur Maulid Nabi

Kompas.com - 19/10/2021, 11:27 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Satlantas Polres Bogor, Jawa Barat, menerapkan sistem ganjil genap berbasis nomor polisi kendaraan di Jalur Puncak dan Sentul selama Selasa-Rabu (19-20 Oktober 2021).

Sistem ganjil genap ini diterapkan untuk mencegah kepadatan kendaraan atau mobilitas masyarakat pada hari libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriyah.

"Betul, hari ini kita laksanakan GaGe (Ganjil Genap)," kata Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli (Kanit Turjawali) Satlantas Polres Bogor, Ipda Ardian saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia Akan Dibangun di Kawasan Puncak Bogor

Ada 8 titik pos pemeriksaan

Selama libur nasional itu berlangsung, kata Ardian, lokasi dan aturan ganjil genap masih sama dengan sebelumnya, yakni ada 8 titik pos pemeriksaan atau check point. Enam titik di Puncak Bogor dan dua titik di kawasan Sentul.

Bagi kendaraan pribadi yang pelat nomornya tidak sesuai saat memasuki kawasan ganjil genap itu maka akan diputar balik oleh petugas gabungan yang berjaga di pos pemeriksaan.

Namun, ada pengecualian bagi kendaraan darurat seperti Damkar, ambulans dan angkutan darurat lainnya.

Baca juga: Sistem Satu Arah ke Jakarta Diterapkan di Puncak Bogor, Wisatawan Bisa Mampir ke Gerai Vaksinasi

Ada ganjil genap karena masih ada PPKM

Ardian menyebut, sistem ganjil genap tersebut harus dilaksanakan karena masih ada aturan pembatasan 50 persen pengunjung di masa perpanjangan PPKM di Kabupaten Bogor.

"GaGe itu pada dasarnya pembatasan 50 persen pengunjung di kawasan wisata khususnya, sehingga jika tidak dilaksanakan berarti nanti 100 persen semua ke Puncak," ungkap dia saat ditanya alasan diterapkannya ganjil genap.

Ardian mengatakan, penerapan ganjil genap libur nasional ini diberlakukan seperti biasa atau sejak pagi hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com