Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Asmara, Seorang Pria Tewas Dikeroyok 5 Orang, Berawal Cekcok dengan Pelaku

Kompas.com - 19/10/2021, 09:56 WIB
Aji YK Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

MUBA, KOMPAS.com - Lantaran membawa pacar orang lain untuk jalan dan makan, Febrianton (24) warga Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan tewas dianiaya oleh lima orang saat berada di depan rumahnya sendiri.

Kejadian ini terungkap, setelah kedua pelaku, yakni Aji Bambang (25) dan Radit Raymundu (25) ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Tungkal Jaya usai dilaporkan oleh keluarga korban.

Sementara, tiga orang lainnya kini masih dalam pengejaran oleh petugas.

Baca juga: Sekelompok Pemuda Mabuk Keroyok Polisi, 6 Ditangkap, 2 Buron

Kapolsek Tungkal Jaya Iptu Nirwan Haryadi mengatakan, kejadian bermula ketika korban membonceng pacar pelaku, Radit dan membawanya untuk makan pada Jumat (15/10/2021).

Pelaku yang tak terima, sempat menghentikan korban di tengah jalan sampai keduanya terlibat adu mulut.

Setelah selesai, Febrianton pun pulang ke rumah dan mengantar wanita yang merupakan pacar Radit ke tempat kediamannya.

Baca juga: Goda Istri Orang, Pemuda Ini Tewas Dikeroyok

Ketika ia pulang, rupanya tersangka Radit membawa empat orang temannya yang lain untuk menghampiri korban Febrianton sembari membawa senjata tajam dan kayu untuk mengeroyok korban.

“Kelima pelaku ini langsung memukuli korban di depan rumahnya. Korban tewas karena mengalami luka tusuk di bagian dada karena dianiaya menggunakan senjata tajam,” kata Nirwan, melalui pesan singkat Selasa (19/10/2021).

Warga sekitar yang sempat melihat kejadian itu sempat mencoba menolong korban dengan membawanya ke rumah sakit terdekat.

 

Namun, luka parah akibat senjata tajam itu membuatnya tak mampu bertahan sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Tiga jam setelah kejadian, petugas langsung menangkap Aji.

Kemudian, Radit yang mendapatkan kabar tersebut langsung menyerahkan diri ke Polsek Tungkal Jaya.

“Untuk tiga pelaku lainnya masih dalam pengejaran kami imbau menyerahkan diri,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan, motif pembunuhan itu dilatarbelakangi asmara.

Sebab, pelaku Radit tak terima bila teman perempuannya diajak pergi oleh korban sembari berboncengan motor untuk jalan dan makan.

“Radit yang menganiaya korban dengan senjata tajam, sementara tersangka Aji memukulinya dengan menggunakan kayu. Motifnya karena asmara,” jelasnya.

Atas perbuatannya, kedua pelaku terancam dikenakan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman penjara selama 15 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com