Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Bunuh Istri, lalu Jasadnya Dimasukkan Dalam Karung, Polisi: Direncanakan Sebelumnya

Kompas.com - 18/10/2021, 18:29 WIB
I Kadek Wira Aditya

Editor

PAGARALAM, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pagaralam akhirnya mengungkap kasus penemuan mayat dalam karung yang ternyata adalah Waldasih (60).

Adapun pelaku pembunuhan itu adalah Syamsu Sulaiman (68), suami korban.

Ia ditangkap di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, Senin (18/10/2021) saat sedang bersembunyi usai melakukan aksinya.

Akibat perbuatannya itu, tersangka kini terancam dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman penjara di atas lima tahun.

Baca juga: Pengakuan Suami Bunuh Istri dan Jasadnya Dimasukkan Dalam Karung: Saya Tidak Terima, Sakit Hati

Kapolres Pagaralam Arif Harsono mengatakan, pihaknya menemukan sertifikat tanah milik korban yang didapatkan dari tersangka. 

Diduga, motif lain pembunuhan yang dilakukan Syamsu diperkirakan ingin menguasai harta korban, selain karena adanya cekcok dengan Waldasih.

“Tapi itu masih akan didalami lagi. Pembunuhan ini juga telah direncanakan oleh pelaku sebelumnya,” ungkap Arif, Senin.

Baca juga: Nasib Pilu Waldasih, Dibunuh Suami Usai Cekcok, Jasadnya Diikat dan Dimasukkan Karung...

Ia mengatakan, jasad korban sengaja dimasukkan ke dalam karung dengan kondisi tangan dan kaki terikat agar tak diketahui oleh warga.

Setelah itu, pelaku langsung kabur melarikan diri ke Kota Prabumulih.

“Pelaku menghabisi nyawa korban seorang diri tanpa dibantu orang lain,” ujarnya.

Penemuan mayat dalam karung

Kasat Reskrim Polres Pagaralam AKP Najamudin mengatakan, jenazah korban ditemukan di aliran Sungai Suba, Desa Simpang Petani, Kelurahan Alun Dua, Kecamatan Pagaralam Utara, Kota Pagaralam Sumatera Selatan, Minggu (17/10/2021).

Saat ditemukan, kondisi jenazah korban sudah mulai membusuk.

"Tangan dan kaki korban diikat dan dimasukkan ke dalam karung," ujarnya.

Pihaknya sempat mengalami kesulitan untuk megindetifikasi mayat tersebut karena sidik jari korban sudah hilang karena mengalami pembusukan.

Namun, setelah dilakukan penyelidikan, pelaku pembunuhan itu mengarah kepada suami korban yang tak lain adalah pelaku pembunuhan.

 

Pengakuan tersangka pembunuhan

Pelaku pembunuhan, Syamsu, mengaku membunuh istrinya itu akibat tersinggung dengan ulah istri ke enamnya itu.

Sebab, sejak satu bulan terakhir usai menikah dengannya, korban menolak untuk mencucikan baju serta membuatkannya kopi di rumah.

“Saya tidak terima, karena waktu disuruh buat kopi dia malah suruh saya buat sendiri. Disuruh cuci baju dia tak mau, lelaki mana yang tidak sakit hati dibegitukan,” ungkap Syamsu, saat gelar perkara di Polres Pagaralam.

Ia mengatakan, pembunuhan itu dilakukan satu pekan sebelum jenazah Waldasih ditemukan warga pada Minggu.

Saat itu, Ia menghilangkan nyawa istrinya itu saat korban sedang terlelap tidur di kamar.

Pelaku pun menjerat korban dengan menggunakan seutas tali agar tak bisa berkutik.

“Setelah tewas jenazahnya saya bawa ke belakang rumah. Karena berat, saya tinggalkan di sana, tidak tahunya ditemukan,” ungkapnya.

Usai melakukan aksinya, ia langsung kabur ke Kota Prabumulih untuk menghindari kejaran polisi.

Namun, upaya itu gagal karena petugas berhasil mengetahui keberadaan pelaku dan langsung ditangkap.

(Penulis Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor Aprillia Ika, I Kadek Wira Aditya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com