PEKANBARU, KOMPAS.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Riau jauh menurun selama pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Riau Mimi Yuliana Nazir menilai, pandemi Covid-19 secara tidak langsung telah mengubah pola pikir masyarakat tentang hidup sehat ke arah yang lebih baik.
Hal ini ditandai dengan turunnya angka kasus DBD di Riau selama 2021.
Baca juga: Data Kasus DBD di Cianjur, 2 Anak Meninggal Dunia
"Tanda kesadaran masyarakat hidup sehat semakin baik. Karena kami melihat selama pandemi Covid-19, masyarakat memang cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di rumah masing-masing. Artinya, mereka juga lebih banyak waktu untuk memperhatikan kondisi kesehatan lingkungan, yang mungkin selama ini agak terabaikan karena sibuk dengan pekerjaan di luar rumah," ucap Mimi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (14/10/2021).
Mimi menambahkan, hal ini juga tidak lepas dari peranan petugas kesehatan di daerah dalam upaya melakukan pemantauan di lapangan, terutama terkait pencegahan dan penanganan DBD di masing-masing daerah.
Baca juga: Capai 165 Kasus, Ini Empat Kecamatan di Subang Rawan DBD
Kebijakan pemerintah mengharuskan masyarakat terus berada di rumah, juga bisa menjadi salah satu faktor mengapa masyarakat lebih peduli terhadap kondisi kebersihan lingkungan.
Lebih lanjut, Mimi menyampaikan bahwa sejak Januari sampai Agustus 2021, kasus DBD tercatat sebanyak 472 orang di Bumi Lancang Kuning.
Dibandingkan dua tahun sebelumnya, kasus DBD turun drastis.
Sepanjang tahun 2019 kasus DBD tercatat sebanyak 4.139 orang.
Kemudian, selama tahun 2020 turun setengah kasus, yakni sebanyak 2.948 orang.
"Alhamdulillah, untuk tahun 2021 ini angkanya menurun drastis menjadi 472 kasus DBD di Riau hingga Agustus 2021. Data yang kami rangkum berdasarkan akumulasi kasus DBD yang terjadi di setiap kabupaten dan kota di Provinsi Riau," kata Mimi.