Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjil Genap Diberlakukan, Antrean Kendaraan Padat di Jalur Puncak Bogor

Kompas.com - 09/10/2021, 20:29 WIB
Afdhalul Ikhsan,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

 

Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli (Kanit Turjawali) Satlantas Polres Bogor, Ipda Ardian menyampaikan, bahwa kepadatan kendaraan menuju kawasan Puncak Bogor terjadi saat ganjil genap diberlakukan.

Pasalnya, masyarakat sudah mengetahui jadwal dan aturan ganjil genap sehingga mereka datang berbondong-bondong.

Sehingga kendaraan pribadi yang melintas ke Puncak mayoritas sudah sesuai tanggal hari ini atau pelat nomor ganjil.

"Antrean memang terjadi sampai keluar Exit GT Ciawi dekat Simpang Gadog. Kalau kita lihat karena mayoritas kendaraan yang datang ke Puncak sudah menggunakan pelat nomor yang sama atau sesuai tanggal hari ini, pelat ganjil," ucap Ardian di lokasi, Sabtu.

Sejauh ini, lanjut Ardian, pihaknya harus mengeluarkan diskresi berupa rekayasa lalu lintas one way arah ke atas lantaran tingginya animo masyarakat ke wilayah Puncak Bogor.

Ardian mengatakan, sistem one way dilakukan sebagai solusi untuk memecah kepadatan volume kendaraan yang naik dan turun di kawasan tersebut.

"Sesuai petunjuk pimpinan, kita laksanakan one way ke atas (Puncak). Jadi saat ini arus ke bawah (Jakarta) sudah ditutup lanjut didorong untuk nanti diberlakukan satu arah ke bawah sesuai jadwal one way sebelumnya," jelas Ardian.

Namun, sambung dia, untuk durasi pemberlakuan one way ke atas tersebut masih bersifat situasional, hanya saja untuk one way ke bawah sudah pasti dilakukan setiap pukul 12.30 WIB, sedangkan hari berikutnya atau Minggu dimulai pukul 11.30 WIB.

Yang jelas, sistem one way ini diberlakukan sampai kepadatan arus kendaraan yang menuju kawasan Puncak Bogor terurai.

Kemudian, jalur akan kembali dinormalkan dua arah atau diberlakukannya kembali ganjil genap.

Baca juga: Desa Wisata Situ Lebak Wangi Diresmikan, Bupati: Ini Bisa Jadi Pilihan Selain Puncak Bogor

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bogor AKP Dicky Pranata membenarkan, bahwa kepadatan arus di kawasan tersebut hari ini terpantau memang lebih ramai dari hari sebelumnya.

Ia mengakui, kepadatan tersebut merupakan imbas dari tingginya animo masyarakat yang datang ke Puncak Bogor saat ganjil genap diberlakukan.

Walau begitu, Dicky menyebutkan, dirinya akan selalu mengantisipasi kepadatan kendaraan dengan cara menempatkan anggota di titik rawan macet di wilayah Puncak Bogor.

"Jadi ini masih hitungannya awal bulan ya, dan pekan kedua ini artinya masih cukup ramai animonya dibanding akhir pekan sebelum-sebelumnya," kata Dicky saat ditemui di Pospol Simpang Gadog, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

"Iya (padat), di mana pagi tadi kami sempat menggunakan pola one way arah atas untuk menguras arus. Namun, saat ini sudah berlangsung kembali pemeriksaan ganjil genap oleh petugas," imbuh Dicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com