Ketika jualannya laku keras, lahan yang ditempati hendak dipakai dan disewakan selama lima tahun. Namun, karena tidak ada dana, akhirnya Elis pindah ke rumah kontrakannya di Jalan Gatot Subroto Kecamatan Kaliwates.
“Meskipun pindah ke rumah, pembeli tetap laris,” ucap dia.
Sebab, makanan yang dijualnya sudah memiliki pelanggan dan penggemar. Apalagi, banyak yang memilih beli secara online.
Namun, karena ingin fokus mengembangkan usaha, ia mencoba membuka cabang baru di Jalan Wahid Hasyim. Setelah itu, ia terus membuka cabang lagi di Pujasera Jalan Mastrip.
“Saya juga ingin merekrut orang di masa pandemi Covid-19,” tutur dia.
Kini, Elis memiliki empat karyawan yang bekerja di warungnya.
Apalagi, usahanya terus berkembang sampai sekarang. Ia mengaku pandemi Covid-19 hanya berdampak pada awal Maret 2020, sekitar tiga bulan. Namun setelah itu kembali normal.
Baca juga: Pemilik Konter di Jember Jadi Tersangka, Mengaku Tak Tahu Tablet yang Dibeli Ternyata Hasil Curian
“Sekarang sehari omzetnya bisa Rp 800.000 hingga Rp 1.000.000,” ucap dia.
Tips Sukses Jual Makanan
Elis mengaku selalu menjaga kualitas makanan, terutama bumbu. Sebab, hal itu yang menjadi salah satu kunci dagangannya laris. Sekarang, ia tak hanya menjual sego babat, tetapi banyak pilihan menu lain.
Seperti nasi bebek, ayam bakar, soto babat, dan lainnya. Harganya pun relatif murah, mulai dari Rp 12.000 hingga Rp 20.000.
“Kuncinya harus sabar dan jangan menyerah, saya tidak pernah menyerah,” tegas dia.
Menurut dia, para pedagang sudah seharus berupaya untuk menjual daganganya secara online. Karena pembeli mulai beralih ke layanan digital.
“Ikut perkembangan zaman sebenarnya, semua serba online sekarang,” tutur dia.