Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Surat Sekolah di Babel Meminta Orangtua Siswa Membeli Sepeda Seharga Rp 6 Juta, Ini Penjelasan Pemda

Kompas.com - 08/10/2021, 20:51 WIB
Heru Dahnur ,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Program penggunaan sepeda lipat yang diinisiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, menuai perdebatan.

Hal ini berawal dari surat pada sebuah sekolah yang beredar di media sosial.

Isi surat itu meminta partisipasi wali murid untuk mendonasikan uangnya membeli sepeda seharga Rp 6 juta.

Baca juga: Cerita Guru Sukardi Bikin Terharu Menteri Nadiem, Bertemu Mantan Murid yang Sudah Jadi Kepala Sekolah

Pembelian sepeda disebutkan sebagai program wali kota dalam menuju Pangkalpinang sehat.

Selain itu, sepeda yang dijual melalui dinas pendidikan itu dalam rangkaian memeriahkan ulang tahun Kota Pangkalpinang ke-264.

Gambar sejumlah varian dari sepeda tersebut ikut dicantumkan.

Baca juga: 2 Pekan PTM di Pekanbaru, Disdik Pastikan Murid Aman dari Covid-19

Namun, surat tersebut tidak disertai nama dan stempel resmi instansi.

Kepala Dinas Pendidikan Pangkalpinang Eddy Supriadi membenarkan, bahwa adanya penawaran penjualan sepeda di sekolah-sekolah.

Namun Eddy menegaskan, tidak ada paksaan terkait pembelian sepeda tersebut.

"Secara sukarela, tidak ada paksaan dan ber-gaining apa pun," ujar Eddy saat dikonfirmasi Kompas.com di Pangkalpinang, Jumat (8/10/2021).

Eddy menilai, apabila ada penawaran dari pihak sekolah ke komite sekolah, sifatnya tidak memaksakan siapa pun.

"Nawarin ke komite, wali murid guru-guru boleh-boleh saja. Tapi tidak ada paksaan," ujar Eddy.

Menurut Eddy, pihaknya hanya memfasilitasi penawaran produk dan penawaran ke sekolah-sekolah juga biasa terjadi.

Tidak hanya untuk sepeda, tetapi juga produk lainnya.

"Bukan memaksa bisnis, biasalah produk-produk sering nawarin untuk ke sekolah-sekolah kita fasilitasi juga, apalagi ini merek dan produk Pangkalpinang," ujar Eddy.

Tanggapan masyarakat soal sepeda

Sementara itu, penjualan sepeda tersebut mendapat kritikan karena tidak dibuat langsung di Pangkalpinang.

Namun, sepeda itu hanya dirakit dengan material didatangkan dari luar daerah.

"Kalau wali kota yang minta, jadinya orang segan. Terpaksa beli walaupun tak ada surat perintah. Apalagi bagi pegawai," ujar narasumber Kompas.com yang enggan namanya disebutkan.

Dipromosikan di media sosial

Beberapa waktu sebelumnya, Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil juga aktif mempromosikan sepeda tersebut di akun media sosialnya.

Sepeda merek PGK itu didesain langsung oleh wali kota.

"Pak Jokowi punya Esemka, Molen (Maulan Aklil) punya PGK," unggah Maulan dalam akun Facebook-nya 26 September 2021.

Tak lupa Maulan mengajak masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, salah satunya dengan bersepeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com