Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Pinjamkan Ponsel, Kakek Cabuli Cucunya yang Masih SMP

Kompas.com - 08/10/2021, 12:43 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Seorang kakek warga Desa Biloto, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) berinisial FS (66), ditangkap oleh aparat kepolisian setempat.

Pria yang berprofesi sebagai petani itu, ditangkap setelah mencabuli cucu kandungnya sendiri berinisial RJJS (16), yang masih duduk di bangku SMP kelas III.

"Kita sudah tangkap pelaku, setelah menerima laporan dari orangtua korban. Pelaku dan korban statusnya kakek dan cucu," ungkap Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Mahdi Dejan Ibrahim, kepada Kompas.com, Jumat (8/10/2021).

Baca juga: Peraih Medali Emas PON Papua Naik Pikap, Wagub NTT: Pemprov Pasti Beri Apresiasi Atlet Berprestasi

Modus pinjamkan ponsel

Ilustrasi ponsel, bermain HP. PIXABAY/FREE-PHOTOS Ilustrasi ponsel, bermain HP.

Menurut Mahdi, kasus persetubuhan anak di bawah umur itu terungkap, setelah korban mengaku kepada ibu kandungnya.

Mahdi menjelaskan, kejadian itu bermula ketika korban yang selama ini tinggal dengan pelaku, sedang tidur sendiri di dalam kamar.

Saat itu, rumah dalam keadaan sepi, sehingga pelaku lalu masuk ke kamar korban.

Pelaku sempat menasihati korban agar jangan dulu pacaran, karena masih belum cukup umur.

Mendengar itu, korban pun lantas meminta telepon seluler milik pelaku.

"Tapi sebelum memberikan ponselnya, pelaku meminta agar korban berhubungan badan dengannya," kata Mahdi.

Baca juga: Pengabdian Sukardi dan Yanti, Guru Honorer yang Didatangi Mendikbud Nadiem, Gaji Rp 100.000 tapi Tetap Bertekad Mengajar

Korban sempat menolak, tapi setelah dipaksa dan diiming-imingi ponsel, korban akhirnya menuruti keinginan pelaku.

Sejak saat itu, korban terus diperkosa berulang kali, dengan iming-iming ponsel.

Aksi itu terungkap, setelah pelaku yang ingin mencabuli korban, namun korban menolak.

Karena ditolak, pelaku lalu menarik ponselnya yang saat itu dipegang korban.

Baca juga: Berdalih Pelajari Ilmu Kebal, Pemuda di Lombok Cabuli Bocah 11 Tahun

Pelaku kemudian menekan tangan kiri korban sambil mencekik di leher korban.

Korban pun melawan, sehingga kuku pelaku menggores pipi bagian kanan korban, sehingga mengakibatkan luka cakar pada pipi korban.

Korban kemudian melaporkan kejadian itu kepada ibu kandungnya.

Setelah mendengar cerita korban, ibu dan ayah korban lalu melaporkan kejadian itu ke polisi.

"Pelaku saat ini sudah ditahan untuk proses hukum lebih lanjut," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com