Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.875 Siswa di Kota Madiun Dapat Kain untuk Seragam dan Ongkos Jahit

Kompas.com - 08/10/2021, 06:58 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Madiun memberikan kain seragam gratis beserta ongkos jahit kepada 5.875 siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

Bantuan itu merupakan bagian kepedulian Pemkot Madiun untuk meringankan beban biaya pendidikan selama pandemi Covid-19.

Baca juga: Diterjang Angin Kencang, Rumah Nenek Suparmi di Madiun Roboh dan Rata dengan Tanah

“Pemberian seragam gratis ini saya harapkan dapat meringankan beban orangtua (di masa pandemi). Dengan demikian orangtua tidak perlu lagi membeli seragam sekolah,” kata Wali Kota Madiun Maidi saat memantau penyerahan seragam bagi siswa di SMPN 4 Kota Madiun, Kamis (7/10/2021).

Tak hanya itu, jenis kain untuk seragam yang sama membuat siswa tidak minder. Pasalnya, seluruh siswa mengenakan jenis kain seragam yang dibagikan Pemkot Madiun.

“Pembagian kain baju seragam ini supaya anak itu tidak minder satu sama lain. Karena di sekolah ada yang golongan menengah ke bawah dan menengah ke atas. Jadi kalau pakai seragam, identitas yang sama, itu tidak akan minder,” kata Maidi.

Menurut Maidi, siswa yang mendapat kain untuk seragam dan ongkos jahit adalah siswa kelas satu SD dan kelas tujuh SMP. Total siswa yang menerima bantuan sebanyak 5.875 orang, dengan rincian 2.649 kelas satu SD dan 3.235 siswa kelas tujuh SMP.

Siswa kelas tujuh SMP menerima kain seragam putih biru dan pramuka. Sedangkan siswa kelas satu SD mendapatkan kain seragam putih merah dan pramuka.

Sedangkan ongkos jahitnya, siswa kelas tujuh SMP mendapat Rp 300.000 dan siswa kelas satu SD mendapat Rp 200.000. Maidi mewajibkan seragam itu dijahit penjahit di Kota Madiun.

“Kain seragam dijahitkan di Kota Madiun agar perekonomian masyarakat ikut berputar. Karena masa masa pandemi Covid-19 penjahit juga terdampak,” jelas Maidi.

Ia mengungkapkan sejatinya Pemkot Madiun dapat melakukan pengadaan langsung seragam jadi. Hanya saja, para penjahit yang terdampak tidak akan merasakan penambahan pendapatan di masa pandemi.

Baca juga: Vaksinasi Lansia di Madiun Masih di Bawah 60 Persen, Wali Kota: Ada yang Minta Vaksin Tertentu

Terlebih jumlah penjahit di Kota Madiun sekitar 30 orang. Dengan demikian masing-masing penjahit bisa mendapatkan order minimal dari 200 siswa dan uang jasa jahit berkisar puluhan juta rupiah.

Tak hanya itu, pemilik toko benang, kancing, dan aksesoris seragam lainnya juga mendapatkan untung dari program tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS di Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS di Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Regional
BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

Regional
Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Regional
Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Regional
Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Regional
Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com