Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habiskan Dana Rp 14 Miliar, Jembatan Antardesa di Kukar Justru Jadi Sorotan, Ini Kondisinya

Kompas.com - 04/10/2021, 08:51 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Proyek pembangunan jembatan senilai Rp 14 miliar di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, jadi sorotan.

Pasalnya, jembatan yang menghubungkan Desa Santan Tengah dengan Santan Ilir di Kecamatan Marangkayu, kondisinya sudah rusak meski baru diresmikan 6 bulan lalu. 

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara Sunggono mengaku sudah mendapat informasi itu.

Baca juga: Saya Tak Mungkin Marahi Orangtua Sendiri, Itu Bagian Pendidikan bagi Kami

Namun pihaknya enggan berkomentar banyak karena belum meninjau langsung ke lokasi.

"Tapi kalau masih dalam perawatan berarti tanggungjawab pihak ketiga (kontraktor). Tapi, kalau itu kesalahan konstruksi berarti harus ada revisi. Kalau ada indikasi pengerjaan tidak sesuai ketentuan ya diproses secara hukum, itu saja," ucap Sunggono.

Baca juga: Warga Kukar Dilarang Demo Tuntut Ganti Rugi Lahan Saat Jokowi Resmikan Tol Balsam

Kontrak pengerjaan sudah habis

Pada akhir September 2021, sejumlah unsur pimpinan DPRD Kukar melakukan peninjauan di jembatan itu.

Hasilnya, DPRD melihat sejumlah kerusakan di jembatan yang menghabiskan dana Rp 14 miliar itu.

Baca juga: Jembatan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Terpaksa Bergelantungan untuk Seberangi Sungai

Dugaannya, jembatan dibangun tak sesuai dengan spesifikasinya. Sementara itu, masa kontrak pengerjaan jembatan itu sudah habis.

"Proyek itu dianggarkan di APBD murni 2021 sehingga baru berusia sekitar enam bulan. Kontrak (waktu pengerjaan) sudah kelar, tersisa masa perawatan 2 sampai 3 bulan lagi oleh kontraktor," ungkap Wakil Ketua DPRD Kukar Alif Turiadi saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/10/2021).

Baca juga: Baru Usia 6 Bulan, Jembatan Santan Senilai Rp 14 Miliar di Kukar Sudah Rusak

 

Kondisi jembatan

Berdasar dokumentasi foto jembatan yang dikirim Alif kepada Kompas.com, tampak besi-besi di bagian bentang tengah jembatan terlihat menjulang ke atas.

Lalu coran semen pada salah satu sisi pendekat juga terkelupas hingga digenangi air.

Selain itu, tumpukan material tanah juga menumpuk beberapa titik di atas bentang tengah jembatan.

Kemudian ada terpasang terpal warna biru diikat pada besi membentang ke dua sisi jembatan seperti menutup akses, biar tidak dilintasi masyarakat.

Baca juga: Diteror Pinjol, Seorang Ibu di Wonogiri Gantung Diri dan Tinggalkan Wasiat: Sampaikan Maafku...

"Itu berbahaya sekali kalau dilewati masyarakat. Ada besi keluar dari coran begitu," terang Alif.

Alif pun meminta aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan terkait pelaksanaan proyek jembatan itu.

"Tentu ini jadi catatan kami, jangan sampai kontraktor kerja dengan kualitas seadanya. Bikin proyek enggak bermanfaat. Kami minta penegak hukum masuk ke dalamnya telusuri," tegas dia

(Penulis: Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton | Editor: Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com