MAMASA, KOMPAS.com – Warga Desa Pamoseang, Kecamatan Mambi, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, terpaksa bergelantungan di tali jembatan yang rusak setiap harinya.
Kegiatan berbahaya itu mereka lakukan sejak akhir 2020 karena jembatan, yang jadi satu-satunya akses warga untuk keluar desa, rusak setelah diterjang banjir.
Tali jembatan yang rusak di atas sungai berarus deras itu dilalui hampir semua warga Desa Pamoseang, mulai orang dewasa sampai anak-anak.
Untuk menyeberang, warga pun harus mengantre. Pasalnya, ada kekhawatiran tali itu bisa putus jika dilalui banyak orang.
Ridwan, warga Pamoseang, menyebutkan, jembatan itu rusak sejak November 2020 karena terjangan banjir bandang.
"Karena tak ada jalan alternatif lain, warga terpaksa nekat bergelantungan di tali jembatan," sebut Ridwan saat dihubungi, Sabtu (26/6/2021).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Mamasa Daud Tandi Arruan menjanjikan perbaikan jembatan itu akan berlangsung dalam waktu dekat.
Baca juga: Kronologi Massa Rusak Pagar Jembatan Suramadu, Polisi Buru Pelaku
"Pemerintah daerah akan segera mebenahi jembatan vital bagi warga tersebut agar bisa berpungsi kembali," sebut Daud.
Menurut Daud, perbaikan jembatan ini sudah masuk dalam musyawarah pengurus Desa Pamoseang. Namun, pelaksanaannya terkendala biaya.