Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Pasar Wonodri Semarang Bakal Wajib Gunakan Aplikasi PeduliLindungi

Kompas.com - 30/09/2021, 15:10 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Salah satu pasar tradisional di Kota Semarang yakni Pasar Wonodri bakal menerapkan uji coba scan quick response code (QR code) aplikasi PeduliLindungi.

Kepala Pasar Wonodri, Ahmad Munif, mengatakan sebagai langkah awal pihaknya melakukan sosialisasi penerapan syarat masuk bagi pedagang dan pengunjung pasar.

Bagi pedagang dan pengunjung yang sudah lansia nantinya masih diperbolehkan menunjukkan kartu vaksinasi.

"Langkah awal kita sosialisasi. Intinya bagi pedagang dan pengunjung bagi yang membawa ponsel dengan aplikasi PeduliLindungi. Apabila pedagang yang sudah tua atau lansia, bisa tunjukkan kartu vaksinasi," kata Ahmad di Pasar Wonodri, Rabu (29/9/2021).

Baca juga: Jualan Sepi Pembeli, Tukang Sayur di Pasar Keputran Surabaya Nyambi Edarkan Sabu

Ahmad menyebut total ada sebanyak 773 pedagang yang hampir sebagian besar sudah divaksin.

Para pedagang itu sudah divaksin baik di lingkungan tempat tinggal masing-masing atau  yang difasilitasi pasar.

"Insya Allah sudah divaksin semua ini kecuali yang ada penyakit bawaan. Pedagang juga banyak yang sudah divaksin di kelurahan," katanya.

Ahmad berharap Pasar Wonodri bisa jadi percontohan yang baik bagi pasar-pasar lainnya terkait penerapan protokol kesehatan.

Sebab, selama ini pengelolaan aktivitas dan protokol kesehatan di pasar itu cukup terjaga.

Baca juga: Genjot Vaksinasi, Masuk Mapolres Wajib Gunakan Aplikasi PeduliLindungi

Untuk itu, ia berpesan agar pedagang atau pelanggan nantinya dapat mematuhi syarat tersebut, termasuk agar tidak membawa anak yang belum divaksin.

"Ini kita sedang menunggu setelah kita dapat persyaratan pengisian blanko. Kita tunggu dari Kemenkes dan Kemendagri," ujarnya.

Rencananya penerapan pemindaian QR code akan diterapkan di tiga pintu masuk pasar tersebut.

Sementara itu, salah satu pedagang, Yuli, mendukung penerapan syarat masuk pasar dengan aplikasi tersebut.

Ia tak merasa khawatir jika pelanggan berkurang karena adanya aturan itu.

"Enggak khawatir soalnya kan di mana-mana juga sudah pakai ya. Nanti paling juga jadi kebiasaan," kata Yuli.

Baca juga: Pelaku Wisata Diingatkan soal Sertifikasi CHSE dan Terdaftar di PeduliLindungi

Terpisah, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan selain penerapan prokes ketat, nantinya Pasar Wonodri bisa menjadi standar masyarakat beraktivitas di pasar tradisional dengan aplikasi PeduliLindungi.

"Ini satu persatu, Pasar Wonodri nanti sambil berkembang. Semoga jadi standar masyarakat lakukan aktivitas, jadi ada protokol kesehatan dan sudah divaksin," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com