Terkait polemik data jagung, SYL menjamin validitas data yang dikeluarkan pemerintah atau digunakan Kementan dihasilkan mulai dari proses standing crop, pemantauan melalui agriculture war room atau melalui satelit dan berdasarkan laporan pemerintah daerah serta data telah disinkronkan dengan BPS.
"Karena itu, saya perintah para Dirjen untuk turun lakukan validasi, terbukti hasilnya jagung kita ada. Bahwa kemudian ada kenaikan harga, itu lain persoalan. Sekali-sekali petani jagung menikmati untung. Oleh karena itu, saya bahagia sekali hari ini dan saya yakin Presiden Jokowi sangat memperhatikan pertanian. Menangani pertanian tidak boleh ada kepura-puraan, bahwa kemudian ada fluktuasi harga itu bagian lain yang harus kita tangani secara bersama-sama," tegas SYL.
Baca juga: Peternak Ragukan Klaim Kementan soal Stok Jagung 2,3 Juta Ton, Mengapa?
SYL menegaskan Kementan saat ini terus menggenjot produksi jagung khususnya untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak secara nasional.
Ia pun meminta semua pihak termasuk perusahaan pakan untuk melakukan penyerapan jagung dari petani lokal secara maksimal.
"Lebih penting lagi penangangan pascapanen yang optimal agar jagung petani dapat terserap dengan harga yang bagus. Penanganan pascapanen pun penting agar petani cepat melakukan penanaman kembali, lahan tidak boleh kita biar menganggur, justru lahan jagung harus semakin bertambah dan produktivitasnya pun naik. Dan saya minta pemerintah dapat menggunakan dana KUR," pungkas SYL.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.