MATARAM, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 menjelang pelaksanaan World Superbike (WSBK) di Mandalika pada 12-14 November 2021.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, vaksinasi harus diberikan secara menyeluruh kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya klaster baru.
"Kita dituntut agar menjadi tuan rumah yang baik karena ada syaratnya, yakni vaksinasi yang harus masif sehingga tidak adanya klaster baru atau masalah," Kata Gubernur Zulkieflimansyah melalui rilis tertulis, Senin (20/9/2021).
Untuk bisa mencapai target vaksinasi menyeluruh, dibutuhkan sinergitas organisasi perangkat daerah (OPD) dan Forkopimda Provinsi NTB.
Gubernur Zul mengatakan, Provinsi NTB sudah siap dalam menjalankan vaksinasi. Hanya saja yang sering kali menjadi kendala di lapangan adalah ketersediaan vaksin di NTB.
Baca juga: Soal Penyelesaian Pembayaran Lahan di Sirkuit Mandalika, Gubernur NTB: Kita Coba Akan Membantu
"Kesiapan kita untuk melakukan vaksinasi sudah sangat baik, yang menjadi kendala adalah ketersediaan vaksinnya," Kata Gubernur Zul.
Saat ini, proses vaksinasi massal kepada masyarakat di Provinsi NTB masih terus dilakukan.
Data Cakupan Vaksinasi Covid-19 Provinsi NTB hingga Minggu (19/9/2021), untuk dosis pertama sudah mencapai 954.035 atau 24,40 persen. Dosis kedua mencapai 457.789 atau 11,71 persen.
Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah menambahkan, sistem pelaporan vaksinasi yang dilakukan di daerah harus benar-benar akurat sehingga sinkron dengan data di pusat.
"Dropping vaksin dari pusat tergantung daripada pelaporan vaksinasi di daerah, seluruh vaksin yang disuntikkan di waktu yang sama paling tidak di-input sesegera mungkin," Kata Wagub Rohmi.
Saat ini, proses vaksinasi hingga melakukan input data dilakukan Pemprov NTB bersama tim vaksinator Polda NTB dan Korem 162 Wira Bhakti.
"Polda dan Korem sudah turun membantu proses input, ini agar bagaimana betul-betul kita sinergikan di seluruh kabupaten kota. Agar kita dapat memeriksa setiap hari, data di online berapa, di offline juga berapa," Kata Rohmi.
Rohmi mengatakan, proses input data vaksinasi saat ini memakan waktu kurang lebih tiga sampai empat menit.
Baca juga: Jelang World Super Bike, Capaian Vaksinasi Covid-19 di Lombok Tengah Masih 20 Persen
"Karena proses menginput ini sangat lama, mereka butuh tiga sampai empat menit, banyak item-item yang mereka masukkan. Butuh waktu dan tenaga yang menginput harus lebih banyak," Kata Rohmi.
Ia berharap, sistem pelaporan data vaksinasi di setiap kabupaten kota dapat dilakukan lebih baik lagi.
"Sekarang bagaimana kerja sama kita semua agar benar benar sistem pelaporan ini dapat kita laksanakan sebaik-baiknya," Kata Rohmi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.