Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Baik, Warga Nganjuk Kini Bisa Urus Dokumen Kependudukan dari Rumah atau Kantor Desa

Kompas.com - 20/09/2021, 18:31 WIB
Usman Hadi ,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Warga Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, kini tak perlu khawatir saat mengurus dokumen administrasi kependudukan (adminduk).

Cukup dengan ponsel pintar atau laptop, warga Nganjuk kini bisa mengurus adminduk dari rumah. Warga juga bisa mengurusnya di kantor desa atau kelurahan masing-masing.

“Ini layanan adminduk online, dilakukan melalui aplikasi berbasis web,” jelas Plt Kepala Disdukcapil Nganjuk, Slamet Basuki, kepada Kompas.com, Senin (20/9/2021).

Layanan adminduk online tersebut, kata Slamet, bisa diakses seluruh warga Nganjuk melalui aplikasi berbasis web di laman sedudo.nganjukkab.go.id.

Nama aplikasi web tersebut diambil dari salah satu air terjun tertinggi di Pulau Jawa, yakni Air Terjun Sedodo.

Baca juga: Jaksa Tolak Eksepsi Bupati Nonaktif Nganjuk Novi Rahman Hidayat

Slamet mengatakan, bagi warga yang masih kebingungan dalam mengoperasikan aplikasi sedudo bisa mendatangi kantor desa, kelurahan, atau kecamatan masing-masing.

Ia melanjutkan, seluruh kantor desa dan kelurahan di Nganjuk saat ini sudah tersambung dengan jaringan internet, sehingga bisa melayani adminduk online.

“Layanan di desa itu namanya kios cemerlang. Kios cemerlang ini tempat layanan adminduk online di desa, kelurahan, kecamatan,” papar Slamet.

“Kios cemerlang ini ada di 264 desa, 20 kelurahan, dan 20 kecamatan,” lanjut dia.

Inovasi Disdukcapil ini, kata Slamet, merupakan upaya pemerintah daerah memberikan layanan publik di bidang adminduk yang mudah, cepat, dan transparan.

“Seluruh jenis layanan (adminduk) bisa dilayani di aplikasi sedudo, dan itu gratis,” sebutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Regional
Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Regional
Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Regional
Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com