Kini, desanya terus berupaya mengoptimalkan digitalisasi dalam membangun dan memperluas jangkauan pasar desa wisata.
Hal ini, kata dia, tak lepas dari program Smart Kampung yang telah dicanangkan oleh pemkab.
"Smart Kampung ini menjadi pendorong kami untuk terus mengoptimalkan TI dalam membangun desa, termasuk wisatanya. Dukungan TI dari pemkab akhirnya membuat kami terbiasa mengembangkan digitalisasi di desa," kata Rizal.
Desa Tamansari menjadi 50 finalis dari 1.831 desa di Indonesia yang mengikuti kompetisi desa wisata ini.
ADWI merupakan ajang lomba desa wisata yang diselenggarakan Kemenparekraf untuk membangkitkan pariwisata sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Baca juga: Suroto Tak Menyangka Dikirimi Bantuan 20 Ton Jagung oleh Jokowi
Bupati Ipuk mengatakan, Banyuwangi menjadikan desa sebagai garda depan pembangunan. Salah satunya, lewat pengembangan desa wisata.
Desa Tamansari menjadi desa wisata mengoptimalkan potensi dan berbagai jejaring bisnis, dengan BUMDes sebagai leading sektornya.
"Desa Tamansari berhasil membangun jejaring bisnis yang dikelola BUMDes, dengan mengoptimalkan peran masyarakat," ujar Ipuk.
Di desa ini, lanjut Ipuk, terdapat lebih 300 warga yang terlibat dalam jejaring bisnis desa wisata.
"Banyak produk yang dihasilkan desa ini, mulai dari berbagai olahan susu, kuliner, kopi, gula aren, dan lainnya yang diproduksi warga desa," kata Ipuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.