KOMPAS.com - Jumali (80), menuntun sepeda ontel tuanya di jalanan Banyuwangi, Jawa Timur.
Di bagian jok belakang sepedanya terikat anyaman bambu atau biasa disebut gedek.
Anyaman bambu tersebut merupakan barang jualannya.
Tak terasa, warga Dusun Krajan, Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, ini sudah melakoni pekerjaannya itu selama 60 tahun.
Mbah Jum, begitu dia kerap disapa, sadar bahwa benda yang ia jual sudah sepi peminat.
Pasalnya, kini banyak bangunan yang memakai bahan yang lebih modern.
Ia mengaku tak punya pilihan lain untuk berganti profesi lantaran usianya yang telah senja.
"Saat ini, memang cukup sulit jualan gedek seperti ini, tapi ya bagaimana tidak ada pilihan lain lagi," tuturnya sambil tersenyum, Sabtu (18/9/2021).
Meskipun begitu, Mbah Jum tetap membanting tulang demi sesuap nasi.
Dia mengatakan, kedua anaknya sudah meninggal dunia sejak lama.
Apalagi Mbah Jum harus merawat istrinya, Rehani (75), yang terbaring di atas kasur lantaran terkena sakit stroke.
Pria tersebut juga turut merawat seorang cucu.
"Bagaimana lagi karena memang ini sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai seorang kepala keluarga," ucapnya.
Kecintaan Mbah Jum terhadap istrinya begitu besar. Sebelum berangkat berjualan, dia terlebih dulu membersihkan tubuh istri dan menyuapinya.
"Sebelum berangkat kerja ya saya merawat istri saya dulu, terkadang saya juga masak, karena istri sudah lama stroke dan tidak bisa apa-apa,” tuturnya.
Baca juga: Kisah Imas, Guru yang Tetap Semangat Tes PPPK meski Sakit Stroke, sampai Digendong Pengawas