Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah 7 Nelayan, Selamat dan Terdampar Usai Kapal Katamarasa Tenggelam di Perairan Moyo NTB

Kompas.com - 17/09/2021, 13:34 WIB
Karnia Septia,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh orang nelayan korban kapal tenggelam di perairan Pulau Moyo, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditemukan selamat.

Para nelayan itu terdampar di pantai Oilancong setelah kapal yang mereka tumpangi diterjang gelombang.

Kapal bernama Katamarasa tersebut dilaporkan mengalami kecelakaan laut dan karam di sekitar perairan Desa Stema, Pulau Moyo, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (16/9/2021).

Kecelakaan kapal terjadi di koordinat 08°20'2.06"S 117°34'21.15"E.

Baca juga: Kapal Sirimau Dialihkan untuk Tempat Isolasi, Pedagang NTT Mengeluh Tak Bisa Pasarkan Bawang

Tenggelam akibat diterjang gelombang

Ilustrasi gelombang tinggi, gelombang pasang, gelombang ekstrem. Perubahan iklim dan siklus Bulan dapat menyebabkan bencana ganda di Bumi, yakni banjir besar.SHUTTERSTOCK/andrejs polivanovs Ilustrasi gelombang tinggi, gelombang pasang, gelombang ekstrem. Perubahan iklim dan siklus Bulan dapat menyebabkan bencana ganda di Bumi, yakni banjir besar.

Kapal Katamarasa mengalami pecah dan tenggelam, setelah diterjang gelombang tinggi akibat cuaca buruk.

Informasi awal yang diterima tim SAR, kapal tersebut mengangkut tiga orang nelayan yang sedang mencari ikan.

Namun kemudian diketahui bahwa ada tujuh orang yang diangkut oleh kapal tersebut.

Baca juga: Evakuasi 3 Nelayan Korban Kapal Karam di Perairan Pulau Moyo, NTB, Terkendala Cuaca Buruk

Kepala Pencarian dan Pertolongan Mataram Nanang Sigit mengatakan, sebelumnya Tim SAR gabungan sempat melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian.

Namun karena terkendala cuaca buruk dan gelombang tinggi, pencarian korban kapal tenggelam sempat dihentikan.

"Setelah melakukan pencarian dari pukul 16.40 Wita hingga pukul 18.00 Wita, Tim SAR Gabungan kembali ke Pelabuhan Badas dikarenakan angin yang kencang dan gelombang tinggi," Kata Nanang dalam keterangan tertulis, Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Kapal Pengayoman IV Angkut 2 Truk Tronton Pembawa Batu Split, Sebelum Tenggelam Terlihat Miring

Nanang mengatakan, malam harinya Koorpos Sumbawa mendapatkan informasi dari Kadus Stema, yang menyebutkan bahwa korban kapal karam tersebut berjumlah tujuh orang.

Tujuh orang nelayan tersebut berhasil selamat, setelah berenang dan terdampar di pantai Oilancong.

 

7 orang korban kapal tenggelam di Perairan Pulau Moyo ditemukan selamat setelah terdampar di Pantai Oilancong.Dok. Humas Kantor SAR Mataram 7 orang korban kapal tenggelam di Perairan Pulau Moyo ditemukan selamat setelah terdampar di Pantai Oilancong.
Para korban dijemput

Tim SAR gabungan lalu menjemput tujuh korban yang terdampar di pantai Oilancong, Jumat pagi.

"Pukul 06.30 Wita dengan menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) 08, kami melakukan penjemputan kepada tujuh orang nelayan yang terdampar di pantai Oilancong dan membawa para nelayan kembali ke desa asal mereka yaitu Desa Limung," Kata Nanang.

Saat ditemukan, para nelayan seluruhnya dalam keadaan sehat.

Nanang mengatakan, dengan telah ditemukannya para korban maka operasi SAR kecelakaan pelayaran kapal karam di Perairan Pulau Moyo ditutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com