Penyelenggaraan rapid antigen bagi 1000-an siswa dilakukan di 14 laboratorium kesehatan swasta yang sudah resmi bekerja sama dengan Pemkot Madiun.
Bagi Maidi, kondisi siswa, guru dan tenaga kependidikan yang sudah tervaksin covid-19 akan menjadikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka lebih tenang dan nyaman.
Tak hanya itu, orangtua siswa pun tidak khawatir menyekolahkan anak-anak di masa pandemi.
Ia menambahkan untuk sementara anak SD yang divaksin covid-19 minimal berumur 12 tahun. Hal itu sesuai dengan petunjuk dan edara dari Kemenkes RI.
Berdayakan UKS
Untuk mengantisipasi siswa yang sakit saat mengikuti PTM, Maidi meminta setiap sekolah mengaktifkan kembali keberadaan unit kesehatan sekolah (UKS).
Keberadaan UKS penting agar saat ditemukan anak sakit saat mengikuti PTM segera tertangani.
Bahkan Maidi meminta bila ditemukan anak yang sakit ketika mengikuti PTM segera dilakukan rapid antigen untuk memastikan terpapar Covid-19 atau tidak.
“Seluruh UKS harus memiliki alat rapid antigen sendiri. Sehingga saat ada anak sakit dapat dilakukan pengecekan langsung terpapar tidaknya anak tersebut (dari covid-19),” ungkap Maidi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.