Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Madiun Masih PPKM Level 3, Wali Kota Maidi: Ada 8 RS Rujukan di Sini, Pasiennya dari Mana-mana

Kompas.com - 15/09/2021, 13:09 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Wali Kota Madiun Maidi menyebut salah satu penyebab wilayah itu masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level tiga karena masih banyak pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Maidi mengatakan, terdapat delapan rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Madiun.

“Kota Madiun masih level tiga itu karena di kota ini ada delapan rumah sakit rujukan Covid-19. Rumah sakit ini menerima rujukan pasien dari mana-mana,” kata Maidi kepada Kompas.com, Selasa (14/9/2021).

Menurut Maidi, Kota Madiun bisa menerapkan level PPKM yang lebih rendah jika yang dihitung hanya pasien Covid-19 di RS milik Pemkot Madiun.

Sampai saat ini, jumlah pasien yang dihitung Kementerian Kesehatan untuk kepentingan asesmen berasal dari delapan rumah sakit rujukan tersebut.

“Kalau yang dirawat itu lebih 20 sampai 50 itu level dua. Sementara di rumah sakit rujukan itu lebih dari itu. Dan kalau kita hanya mengacu pada rumah sakit milik Pemkot Madiun maka kurang dari itu,” ujar Maidi.

Baca juga: Hendak Periksakan Rahang Gigi, Wakil Wali Kota Madiun Diketahui Positif Covid-19

Menurut Maidi, beberapa daerah sudah masuk level dua lantaran jumlah pasien Covid-19 yang dirawat sedikit. Sementara jumlah penduduknya banyak.

Sedangkan di Kota Madiun, ada banyak pasien Covid-19 yang berasal dari luar daerah dirawat di delapan rumah sakit rujukan di wilayah itu. Jika dibagi jumlah penduduk sekitar 200.000 orang, Kota Madiun berada di level tiga.

“Daerah lain jumlah pasien yang dirawat sedikit dan jumlah penduduknya banyak maka masuk ke level yang lebih rendah,” ungkap Maidi.

Maidi menuturkan dari delapan rumah sakit rujukan yang merawat pasien Covid-19 didominasi dari warga luar Kota Madiun. Sementara jumlah warga Kota Madiun yang dirawat terus menurun.

Tak hanya itu, jumlah kematian warga akibat Covid-19 pun sudah jarang terjadi di Kota Madiun. Selain itu penambahan kasus positif sudah kecil.

“Vaksinasi kami juga sudah di atas 70 persen untuk dosis pertama,” jelas Maidi.

Data dari Dinas Kominfo Kota Madiun, jumlah penambahan kasus positif di Kota Madiun sebanyak 17 orang.

Baca juga: Positif Covid-19, Wakil Wali Kota Madiun Minta Warga yang Kontak Erat Segera Tes Antigen

Sementara jumlah pasien yang dirawat sebanyak 59 orang dan 64 menjalani di isolasi terpadu. Untuk kasus kematian tidak ada penambahan.

Ia meyakini level di Kota Madiun akan turun jika jumlah kasus di kabupaten tetangga menurun. Apalagi keberadaan Kota Madiun sebagai kota penyangga dari empat kabupaten terdekat yakni Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan dan Ponorogo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com