Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Ambulans Palsu Terobos Ganjil Genap di Jalur Puncak

Kompas.com - 12/09/2021, 21:27 WIB
Abba Gabrillin

Editor

3. Rotator disita polisi

Setelah itu, kemudian petugas membawa sopir dan kendaraan ke Pos Polisi Simpang Gadog.

Polisi kemudian menyita rotator, strobo, dan mencabut stiker bertuliskan ambulans dan nomor kontak.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor AKP Dicky Pranata mengatakan, kendaraan tersebut tidak sesuai dengan peruntukannya.

"Tadi dari anggota yang menangani ditemukan ambulans tidak sesuai dengan peruntukannya. Itu artinya mobil biasa yang didandani mobil ambulans, artinya tidak sesuai peruntukan," kata Dicky.

4. Tanpa dokumen dan melanggar lalu lintas

Saat diperiksa, sopir tidak bisa menunjukkan dokumen atau bukti bahwa kendaraan tersebut sebagai ambulans.

Tak hanya itu, saat melaju, pengemudi itu juga membhayakan diri sendiri atau pengguna jalan lain dengan melanggar rambu-rambu lalu lintas.

"Kedua, di jalanan banyak pelanggarannya. Rambu-rambu langsung menerobos petugas, melambung, jadi diamankan. Seharusnya juga ada yang menaungi, yayasan terutama, misal yayasan bekerja sama dengan rumah sakit mana atau diserahkan ke desa," kata Dicky.

Dicky mengatakan, seharusnya setiap ambulans dilengkapi dengan alat medis yang memadai, termasuk perlengkapan untuk sopir.

"Harusnya ada alat-alat kesehatan di dalamnya, kedua juga ada nakes, ada tenaga medisnya lah. Tadi hanya kotak P3K sama oksigen saja, sopir celana pendek, jadi ditilang sama copot atribut," kata Dicky.

5. Sopir tidak tahu kepemilikan kendaraan

Kepada polisi, sopir menyatakan bahwa dia tidak tahu soal kepemilikan kendaraan.

"Saya kurang paham ya, cuma bawa saja. Karena mobil ini ada bosnya, mobil ambulans swasta, mau ke Puncak jemput orang," kata sopir tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: 5 Fakta Ambulans Bodong Diamankan di Gadog, Tak Ada Peralatan Medis hingga Petugas Sita Rotator

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com