Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragis, Kakak Adik di Sidoarjo Tewas Dibunuh karena Cinta Tak Terbalas

Kompas.com - 09/09/2021, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Riyanti tak pernah menyangka jika ceceraan darah yang ia temukan di dekat sumur belakang rumahnya menjadi jawaban keberadaan dua putrinya, Dira Fani Anjani (20) dan DK (12) yang hilang sejak Senin (6/9/2021) malam.

Ceceran darah tersebut ditemukan Riyanti pada Selasa (7/9/2021).

Riyanti dan suaminya, Ismanto mengetahui dua anaknya tak ada di dalam rumah setelah pulang dari menjaga warung kopinya pada Senin malam.

Selain Dira dan DK, mobil keluarga yang biasa parkir di halaman rumah juga menghilang.

Baca juga: Mengungkap Kematian 2 Bersaudara di Dalam Sumur di Sidoarjo

Dari aplikasi pelacak, Riyanti mengetahui jika mobil miliknya berada di wilayah Tambakrejo, Sidoarjo.

Kecemasan Riyanti dan suaminya terjawab saat Dira dan adiknya, DK ditemukan tak bernyawa di sumur yang ada di belakang rumah mereka.

Evakuasi mayat Dira dan DK membutuhkan waktu cukup lama.

Petugas gabungan dari polisi dan pemadam kebakaran harus mengeluarkan air sumur telebih dahulu sebelum mengangkat dua mayat kakak beradik tersebut.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Kakak Adik di Sidoarjo, Berawal Cinta Ditolak hingga Mayat Ditemukan Dalam Sumur

Tak sampai 24 jam petugas berhasil menangkap pelaku pembunuhan di sebuah penginapan di Kecamatan Sedati, Sidoarjo.

Ia adalah Heru Erwanto (25), warga Kediri yang bekerja sebagai sopir rental. Ia diketahui kos di daerah Sedai.

Diduga Heru nekat membunuh kakak adik tersebut karena cintanya tak ditolak oleh Dira yang tercatat sebagai mahasiswi keperawatan.

Baca juga: Berawal Temuan Darah di Belakang Rumah, Kakak Adik di Sidoarjo Ditemukan Tewas Dalam Sumur

Adik ingin selamatkan sang kakak

HE Pelaku Pembunuhan Dr dan DA saat digiring pihak Polisi' di Polresta Sidoarjo, Selasa (7/9/2021).KOMPAS.COM/MUCHLIS HE Pelaku Pembunuhan Dr dan DA saat digiring pihak Polisi' di Polresta Sidoarjo, Selasa (7/9/2021).
Heru telah mengenal Dira sejak setahun terahir. Dengan berjalannya waktu, HE ternyata jatuh cinta pada Dira.

Hari itu, Senin (6/9/2021) Heru berniat untuk menemui Dira untuk mengungkapkan perasaannya. Ia pun menunggu perempuan pujaannya di salah satu warung kopi milik orang tua Dira.

Karena Dira tak kunjung datang, Heru memilih langsung bertamu ke rumah Dira di Desa Wedoro, Waru, Sidoarjo.

Setelah bertemu, Heru langsung memegang tangan Dira untuk mengajaknya bicara. Dira menolak dan berteriak hingga membuat Heru panik.

Baca juga: Bermula dari Cinta Ditolak, Sopir Rental Ini Bunuh Kakak Adik di Sidoarjo, Jenazah Ditenggelamkan di Sumur

Pria 25 tahun itu kemudian membekap mulut Dira menggunakan tangan agar Dira tak mengeluarkan suara. Ia juga menarik korban ke dalam rumah.

Ternyata adik Dira, DK mendengar pertengkaran sang kakak dengan HE. Bocah 12 tahun tersebut kemudian keluar sambil membawa pisau dapur untuk menyelamatkan sang kakak.

Melihat hal tersebut, Heru mencoba merebut pisau sehingga sempat terjadi tarik menarik antara ia dengan DK.

Setelah merebut pisau dari tangan DK, Heru menyerang bocah 12 tahun tersebut hingga terluka dan tewas karena terlalu banyak mengeluarkan darah.

Melihat adiknya terkapar, Dira semakin histeris. Heru pun makin panik hingga ia menganiaya gadis yang ia cintai hingga tewas.

Baca juga: Pembunuh Kakak Beradik di Sidoarjo Gasak Laptop dan HP Korban Usai Lakukan Aksinya

Ikat kaki pakai batu dan ditenggelamkan dalam sumur

Kecil Mungil HE pelaku pembunuhan DR dan DA saat diamankan di Mapolresta Sidoarjo, Selasa (7/9/2021).KOMPAS.COM/MUCHLIS Kecil Mungil HE pelaku pembunuhan DR dan DA saat diamankan di Mapolresta Sidoarjo, Selasa (7/9/2021).
Dari ruang tamu, pelaku menyeret dua jenazah ke bagian belakang rumah dan menenggelamkan mayat kakak adik ke dalam sumur yang ada di belakang rumah korban.

Sebelum ditenggelamkan, pelaku mengikat batu di kaki kedua korban sebagai pemberat agar tidak mengapung ke permukaan.

Sumur tersebut berkedalaman antara 5-6 meter. Selain menenggelamkan dua korban, Heru berusaha menghilangkan jejak dengan membersihkan darah yang tercecer di lantai dengan sarung warna hijau.

Menurut Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, dari hasil penelusuran, petugas juga menemukan helm milik korban di dalam sumur.

Baca juga: Berusaha Lari Saat Dikepung Polisi, Pembunuh Kakak-beradik di Sidoarjo Ditembak

"Sumur itu sekitar 5-6 meter kedalamannya, setelah dilakukan penelusuran dengan lampu senter, terlihatlah helm milik korban warna hitam itu. Ternyata pelaku setelah memasukkan jenazah juga memasukkan pakaian korban ke dalam sumur agar tidak terlihat langsung," beber Wahyu.

Setelah melakukan aksinya, Heru membawa laptop, empat ponsel berbagai merek dan satu unit mobil Sigra yang semuanya adalah milik korban.

Iswanto dan Riyanti sendiri dikenal sebagai keluarga yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Mereka juga tak pernah absen bergotong royong. Sang ayah bekerja di salah satu pabrik di Sidoarjo dan ibunya memiliki warung kopi.

Baca juga: Pembunuh Kakak-beradik di Sidoarjo Ikat Kaki Korban Pakai Batu, Lalu Ditenggelamkan ke Sumur

Menurut ketua RT setempat, Maskur Hamidi. Dira juga mengajar ngaji di salah satu TPQ di dekat rumah mereka setiap sore.

"Nah, kalau pagi yang jaga warkopnya itu istri, kalau ayahnya ini pas sepulang dari kerjanya," kata dia.

Kini Heru ditahan di Mapolreta Sidoarja untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia dijerat dengan Pasal 338, 365 Ayat 3 KUHP dengan ancaman kurungan 15 tahun penjara.

Ia juga dijerat Pasal 80 Ayat 3 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas perubahan UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muchlis | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com