Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlahir Tanpa Anus dan Kelainan Jantung, Bayi Habid Butuh Uluran Tangan

Kompas.com - 08/09/2021, 11:43 WIB
Hadi Maulana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Habid Maulana, bayi berusia 6 bulan asal Desa Lubuk, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), kini membutuhkan uluran tangan dermawan.

Putra bungsu dari pasangan Kahirudin (35) dan Febriani Sastrika (30) ini terlahir dalam keadaan tidak biasa.

Habid Maulana tidak memiliki anus, atau mengidap kelainan yang disebut atresia ani.

Baca juga: Indonesia Negara ke 5 dengan Jumlah Bayi Prematur Tertinggi di Dunia

Selain itu, bayi Habid juga memiliki kelainan jantung bawaan.

Jantungnya bergeser ke kanan, atau dekstrokardia dan pembengkokan tulang belakang atau skoliosis.

Kondisi yang dialami Habid membuatnya harus buang air besar melalui lubang buatan di sisi kiri perutnya sejak lahir.

Sebelumnya, Habid telah menjalani operasi kolostomi atau pembuatan lubang buatan pada Maret 2021 lalu.

"Operasi kolostomi Habid dilakukan di Rumah Sakit Arifin Ahmad Kota Pekanbaru pada maret 2021 lalu," kata sang Ibu, Febriani, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Penyebab Hipotermina pada Bayi yang Perlu Diketahui

Orangtua Habid terus berupaya untuk kesembuhan, agar anaknya dapat kembali hidup secara normal seperti anak- anak lainnya.

Habid Maulana harus menjalani operasi lanjutan untuk pembuatan lubang anus pada Oktober 2021 mendatang.

Namun, hal itu mengalami kendala, karena orangtua Habid masih kekurangan biaya untuk keberangkatan dan biaya selama menjalani rujukan.

Orangtua Habid tergolong warga kurang mampu.

Kahirudin saat ini hanya bekerja serabutan, sementara Febriani merupakan staf tata usaha di SD Negeri 005 Kundur, Karimun.

"Suami sebelumnya bekerja di PT dan sekarang tidak kerja lagi, karena sudah dikeluarkan lantaran ikut saya bolak-balik bawa anak ke rumah sakit. Jadi, sekarang apa yang dapat itu yang dikerjakan sama suami, karena anak kami 3, biaya hidup cukup besar," kata Febriani.

 Kesulitan ekonomi yang dialami keluarga kecil ini berdampak terhadap penanganan Habid.

Menurut Febriani, saat ini Habid harus mengeluarkan fesesnya dari perut menggunakan kantong buatan sendiri.

Kantong buatan digunakan karena mereka tidak mampu untuk membeli kantong kolostomi yang dianjurkan oleh dokter.

"Kantong kolostomi mahal Pak, selembarnya bisa Rp 39.000. Kami tidak sanggup itu," kata Febriani.

Baca juga: Mari Bantu Perjuangan Tanto Si Penambal Perahu Merawat 4 Anaknya agar Bisa Bersekolah

Mengenai kondisinya, Febriani menjelaskan bahwa Habid sering kesulitan bernapas akibat kelainan jantung yang dideritanya.

"Habid sering sulit bernapas, tiba-tiba dia tidak bisa kontrol napasnya," kata Febriani.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Karimun Rachmadi mengatakan, Pemkab Karimun akan membantu pengobatan bayi Habid Maulana.

Bahkan, Bupati Karimun juga telah mendatangi dan melihat langsung kondisi bayi Habid seraya memberikan bantuan uang tunai dan paket sembako.

“Pak Bupati berjanji akan membantu agar Habid mendapatkan fasilitas BPJS PBI dari Pemerintah Kabupaten Karimun, selama menjalani pengobatan di Pekanbaru,” kata Rachmadi.

Rachmadi mengakui bahwa orangtua bayi Habid tidak mampu dan selama ini hanya memiliki BPJS mandiri.

“Jadi kami upayakan untuk peralihan ke BPJS PBI, karena di sana ada anggaran untuk keberangkatan dan biaya hidup selama menjalani rujukan," kata Rachmadi.

Ia menjelaskan, Habid Maulana akan mendapatkan pengobatan secara bertahap.

Untuk tahap awal, Habid akan menjalani operasi pembuatan anus, kemudian setelah itu juga akan menjalani pengobatan untuk dua penyakit lainnya.

"Jadi secara bertahap, mungkin membutuhkan proses yang cukup lama," kata Rachmadi.

Rachmadi mengatakan, bayi Habid Maulana juga akan mendapatkan bantuan dari Baznas Kabupaten Karimun.

"Mari bersama- sama mendoakan agar anak kita Habid Maulana bisa segera sembuh dan diberikan kelancaran dalam pengobatannya," kata Rachmadi.

Atas bantuan tersebut, Fitriani menyampaikan terima kasih kepada Bupati Karimun atas kepeduliannya terhadap Habid Maulana.

"Saya sangat berterima kasih dan bersyukur atas bantuan ini, karena memang kami tidak mampu untuk mebawa Habid untuk berobat," kata Febriani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com