Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ajeng Bertemu Ibu Kandung Setelah 15 Tahun Berpisah

Kompas.com - 08/09/2021, 06:00 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Dari pekerjaan itu ia akhirnya bisa membeli sebuah smartphone dan mulai membuat akun media sosial mulai dari Facebook, Instagram, dan lainnya.

Setelah membuat akun media sosial, Ajeng mendapatkan pesan di akun instagramnya.

Pesan itu berisi bahwa Ajeng mirip sekali dengan keponakannya yang hilang. Setelah berbincang ternyata pengirim pesan adalah bibinya dari ayah kandung Ajeng.

Ajeng juga tidak mudah percaya pada saat itu, lalu dari pesan Instagram beralih ke video call.

"Video call ada bibi, ada nenek, pasti nangis pertama kali dikenalin saudara dari istri papa yang pertama," ujarnya.

Baca juga: Diyakini Meninggal jika Disatukan, Kembar Trena Treni Dititipkan sejak Bayi, Terpisah Selama 20 Tahun

Saat video call dengan sang bibi Ajeng selalu bertanya bagaimana keadaan ayahnya.

Tetapi selalu dijawab ayah sedang bekerja. Karena merasa terdesak, akhirnya bibinya jujur bahwa ayah Ajeng telah meninggal 4 tahun lalu.

“Sudah bertemu dengan nenek jadi sebelum pandemi nenek meninggal dunia. Nenek enggak ada, Ayah juga enggak ada,” kata dia.

Setelah bertemu dengan keluarga dari sang ayah, Ajeng mulai berniat mencari ibunya.

Dengan media sosial Twitter ia mencoba membuat utas pada akhir 2019 hingga awal 2020.

Ia memilih akun media sosial Twitter karena dianggap dapat menjangkau lebih luas jika dibanding media sosial lain.

“Saya browsing bagaimana cara membuat utas di Twitter karena kan twitter itu cepat sekali trending. Setelah membuat thread atau utas saya mendapatkan banyak sekali bantuan dari KPU Sleman dan juga Disdukcapil,” kata dia.

Ibu Ajeng ikut mencari

Seperti sudah ditakdirkan bertemu, pada pertengahan 2021, D juga coba mencari nama Ajeng di Twitter.

D kemudian menemukan berita soal anaknya.

“Saya mulai baca-baca beritanya mungkin ada 20 kali lebih saya baca,” kata dia.

Saat mencari nama Ajeng ini D sedang dalam kondisi sakit. Dia saat itu hanya bisa berdoa ingin bertemu dengan sang anak secepat mungkin.

“Saya saat itu sakit, pikiran saya sudah jelek. Saya ingin sebelum meninggal bertemu dengan anak saya,” katanya.

Baca juga: Kisah Pilu Nenek Lasmi, Diusir Saat Jualan Air Panas di RS Abdul Moeloek, Dipukul Satpam Sampai Bibir Pecah

D mencoba berkontak dengan keluarga yang ada di Bogor dan bisa terhubung dengan Ajeng pada 13 Agustus 2021.

Akhirnya pada 29 Agustus Ajeng terbang ke Yogyakarta untuk bertemu dengan ibunya.

Saat bertemu D menceritakan apa yang terjadi pada 2006. Ajeng juga tidak memendam amarah kepada sang ibu.

Alhamdulillah enggak marah mungkin kecewa. Saya juga berpesan kepada Ajeng agar jangan marah kepada orangtua angkatnya bagaimanapun Ajeng diasuh dan disekolahkan,” kata D.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com