Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ajeng Bertemu Ibu Kandung Setelah 15 Tahun Berpisah

Kompas.com - 08/09/2021, 06:00 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Pada saat duduk di bangku SMP, Ajeng disuruh untuk membersihkan kamar orangtuanya.

Saat itu, Ajeng menemukan dokumen hak asuhnya yang menunjukkan bahwa dirinya bukan anak kandung.

Tak hanya dokumen yang ia temukan, tetapi dia juga menemukan fotokopi KTP ibu kandungnya yakni D.

“Dapat dokumen itu dan mau menangis, ada fotokopi KTP mama juga mirip saya,” katanya.

Ajeng lalu menceritakan temuannya kepada guru Bimbingan Konseling (BK).

Ia berharap ada jalan keluar yang diberikan oleh sang guru. Pada saat itu, Ajeng juga berharap guru BK tidak menceritakannya kepada orangtuanya.

Baca juga: Terpisah Sejak Lahir, Kembar Nadya Nabila Tetap Punya Fobia dan Hobi yang Sama

Namun, selang beberapa hari orangtua Ajeng diundang ke sekolah.

“Kalau cerita ke BK kan seharusnya kan rahasia. Tapi habis cerita papa datang ke sekolah dan menanyakan dapat dokumen ini dari mana, lalu dokumen diambil papa,” kata dia.

Saat Ajeng duduk di kelas 1 SMA ia tidak diperbolehkan ikut untuk mengambil rapor oleh orangtuanya.

Setelah pengambilan rapor Ajeng diberi kabar tidak naik kelas dan di-drop out (DO) dari sekolahnya.

Ajeng heran mengapa dia bisa tinggal kelas dan di-DO oleh pihak sekolah, padahal selama bersekolah SMA termasuk orang yang rajin dan berprestasi. Ajeng juga menerima beberapa piagam.

“Setelah dikabari tidak naik kelas saya minta rapor saya di bagian mana saya yang membuat tidak naik kelas tetapi nggak dikasih. Dari kejadian ini semua mulai disita seperti laptop, gawai jadi nggak bisa komunikasi,” ungkapnya.

Ajeng cukup cerdik sebelum gawai diserahkan kepada orangtua angkatnya, sempat mencopot kartu SIM miliknya.

Dia juga teringat bahwa masih memiliki ponsel yang tidak terpakai.

Dengan menggunakan gawai itu, ia mencoba menghubungi kawannya dan menyampaikan niatnya untuk kabur dari rumah.

Baca juga: Terpisah 35 Tahun, Emmanuella dari Liverpool Cari Ibu Kandung di Sleman: Saya Ingin Bertemu

Sebelum kabur dari rumah ia siapkan dokumen-dokumen seperti ijazah dan pakaian.

“Saat itu hanya membawa beberapa potong baju saja, sama uang Rp 200.000. Setelah itu saya berniat mencari kerja di Malang karena kotanya lebih besar pasti ada pekerjaan di sana, kat dia.

Sesampainya di Malang, ia berpikir harus segera mendapatkan kamar kos dan segera mendapatkan pekerjaan.

Tak lama, Ajeng mendapatkan informasi ada sebuah warung makan yang membutuhkan pramusaji.

“Saya tanyakan lowongan jadi waitress, ternyata masih ada dan saat itu saya ceritakan masalah saya. Awalnya tidak diterima karena saya masih di bawah umur yaitu 16 tahun. Melihat kondisi saya akhirnya diperbolehkan dengan syarat saya harus merahasiakan asal dan umur saya,” jelas dia.

Tak hanya sebagai pramusaji, Ajeng juga berkesempatan menjadi pengasuh bayi dan bekerja di sebuah binatu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com