BANYUWANGI, KOMPAS.com - Penemuan kerangka tertutup kain di hutan lindung Perhutani, Banyuwangi Barat, sempat menghebohkan warga.
Kerangka tersebut baru bisa dievakuasi setelah ditemukan pada lima hari yang lalu.
Tidak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada kerangka itu.
Kesimpulan tersebut didapat setelah polisi dan petugas kesehatan di RSUD Blambangan mengidentifikasi kerangka itu.
Baca juga: Kerangka Manusia Tertutup Kain di Hutan Banyuwangi Akhirnya Dievakuasi, Butuh Waktu 5 Hari
Kasatreskrim Polresta Banyuwangi AKP Mustijat Priyambodo menyebutkan, tulang kerangka sudah terlepas ikatannya dan tidak ditemukan adanya patah tulang dan memar di tulang tengkorak.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh dan tulang mayat korban. Hanya pada bagian kaki terdapat bekas benturan benda tumpul, diduga tertimpa pohon yang tumbang," kata AKP Mustijat Priyambodo, Selasa (7/9/2021).
Ia mengatakan korban diperkirakan meninggal dunia di atas 6 bulan lalu.
"Dimungkinkan korban tersesat di hutan dan akhirnya meninggal dunia karena kelaparan atau kedinginan," imbuhnya.
Saat ini kerangka masih berada di ruang jenazah RSUD Blambangan.
Polisi masih menunggu laporan warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
Baca juga: Banyuwangi Turun PPKM Level 2, Kadinkes: Angka Positif Bisa Naik Lagi Kalau Kita Teledor