Sebab, biaya transportasi yang dikeluarkan untuk naik pompong atau perahu mesin tidak sebanding dengan bantuan yang akan diterima.
Selain itu, jarak tempuhnya mencapai empat jam untuk mencapai bank terdekat di provinsi tetangga, Kepulauan Riau.
"Solusinya bisa dibuat pencairan per enam bulan. Jangan diblokir per tiga bulan. Kita revisi nanti. Kasihan mereka, apalagi empat jam harus melewati sungai," ujar Risma.
Sebelumnya, Risma sempat marah ketika bank memblokir kartu penerima bansos PKH di Provinsi Riau.
"Ini yang blokir pihak bank, Kemensos belum ada melakukan pemblokiran kartu. Kasihan bantuannya belum diambil, saya minta semua blokir dibuka hari ini. Kita buka semua blokir seluruh Riau. Kalau satu-satu susah nanti," ungkap Risma.
Berdasarkan data yang direkap, setidaknya ada lima kabupaten dan kota di Riau yang menyampaikan laporan tidak transaksi dan tidak terdistribusi tahap I dan II.
"Ini persoalannya banyak kartu yang belum didistribusikan dan terblokir. Kok bisa belum didistribusikan, di mana kartunya sekarang? Saya minta hari ini juga didistribusikan, yang diblokir segara buka blokirnya. Bapak dosa lho kalau tidak menyalurkan, ini hak orang miskin," ujar Risma.
Baca juga: Kisah Gemiati, Terdaftar sebagai Penerima Manfaat PKH, tapi Tak Pernah Dapat Bantuan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.