Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Gambyok, Satu-satunya Relief Panji Semirang di Jawa

Kompas.com - 31/08/2021, 06:00 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Eko menambahkan, relief pada artefak lepas tersebut merupakan satu babak setelah babak kisah Panji Golek Kencana.

Golek Kencana berkisah tentang Dewi Sekartaji diusir Paduka Liku, ibu tirinya, keluar kerajaan setelah menolak memberikan hadiah yang diterimanya dari Panji kepada Galuh Ajeng, adiknya.

Dalam pengusiran itu, Dewi Sekartaji pergi ke hutan dan berdomisili di wilayah Asmarantaka. Ia menyamar sebagai Panji Semirang yang tenar sebagai perampok.

Suatu saat Panji Asmarabangun bersama lima pengawalnya yakni Punta, Kertala, Brajanata, Pangeran Anom, serta Semar menunggu di hutan itu, untuk menyanggong Panji Semirang.

"Babak saat menunggu di hutan itu lah yang digambarkan di Situs Gambyok. Ciri-cirinya Panji Asmarabangun sedang kedinginan," ujar Eko yang juga seorang arkeolog ini.

Baca juga: Ken Dedes: Wanita Terpelajar, Ibu Para Raja

Uniknya, kata Eko, di wilayah Jawa Timur yang merupakan asal mula kisah Panji maupun Jawa pada umumnya, tidak diketemukan cerita Panji Semirang.

Adanya cerita Panji Semirang menurutnya justru populer di luar Jawa, yakni Sumatera Barat. Di wilayah itu pula ditemukan literatur berupa naskah cerita Panji Semirang.

"Bukan tidak mungkin dulu cerita itu juga pernah hidup di sini tapi tergerus zaman. Sehingga yang tersisa hanya reliefnya satu babak ketika Panji Asmarabangun menunggu Panji Semirang itu," lanjutnya.

Keunikan itu, masih kata Eko, merupakan salah satu temuan yang diungkap oleh Frederick Willem Frederik Stutterheim, seorang arkeolog Belanda yang meneliti Panji, termasuk meneliti relief pada Situs Gambyok tersebut pada kisaran 1935.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com