SURABAYA, KOMPAS.com - Uluran tangan dari berbagai pihak mengalir kepada Nenek Sumirah (89), warga Surabaya yang hidup sebatang kara dan mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.
Sepanjang Rabu (25/8/2021), Nenek Sumirah disebut banyak menerima tamu di tempat kosnya, di antaranya dari Pemkot Surabaya, kelompok partai politik serta kalangan BUMN termasuk Perum Bulog.
"Mulai pagi tadi banyak yang ingin bertemu, dari partai politik hingga Pemkot Surabaya," kata Bu Asmuri, tetangga Nenek Sumirah, Rabu sore.
Baca juga: Nenek Sumirah Belum Terima Bantuan Pemkot, Anggota DPRD Surabaya: 3 Hari Ini Harus Terealisasi
Kemudian, Perum Bulog juga mendatangi rumah Nenek Sumirah di Jalan Simojawar 1 No 50 RT 001 RW 001, Kelurahan Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal.
Dipimpin Kepala Cabang Bulog Surabaya Utara Nurjuliansyah Rachman, Perum Bulog membawa berbagai kebutuhan hidup seperti beras dan minyak goreng serta bantuan uang tunai.
"Kita datang untuk bersimpati kepada kondisi Nenek Sumirah. Kita tidak memiliki wewenang soal data bansos, tapi ini hanya bantuan awal saja," kata Nurjuliansyah.
Dapat modal usaha
Selain bantuan tersebut, Nenek Sumirah dalam waktu dekat akan mendapatkan bantuan modal barang untuk membangun usaha Rumah Pangan Kita.
"Rumah Pangan Kita adalah usaha rumahan atau peracangan yang menjual produk Bulog untuk dikelola sendiri oleh Nenek Sumirah agar mandiri secara ekonomi," ujarnya.
Baca juga: Soal Nenek Sumirah yang Tak Tersentuh Bantuan Selama Pandemi, Eri Cahyadi: Saya yang Salah