Amina mengaku sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Kembang Surabaya.
Lapak rempah dan bumbu dapurnya menjadi satu-satunya sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari hingga kebutuhan pendidikan anak-anaknya.
“Anak saya ada yang mondok dan ada yang sekolah masih SD juga. Katanya mau direlokasi. Tapi relokasi ke mana wong enggak ada tempat ini,” terang dia.
Hal senada juga disampaikan Ida (39).
Sembari mengambil sisa tepung, minyak goreng dan barang dagangan lainnya dari stan, dia mengatakan, pedagang belum diizinkan berjualan.
“Ini dari kemarin disuruh cepat keluarkan. Ya mau enggak mau kita keluarkan, wong kios yang di depan itu saja enggak boleh buka,” kata penjual gorengan itu.
Baca juga: 200 Stan di Pasar Kembang Surya Terbakar, PD Pasar Surya Siapkan Tempat Relokasi
Hal itu dilakukan untuk perbaikan pasar yang kurang lebih memakan waktu 10 hari.
“Katanya mau dibetulin arus listriknya juga infonya sampai 10 hari ke depan, ya wes lah tak bawa dulu semuanya, tak jualan di rumahan saja,” papar dia.
Seorang pedagang bahan bakso, H. Alwi mengatakan, seluruh barang jualannya tidak bisa terselamatkan dalam kebakaran.
Dia pun mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
“Ini tinggal sisa barang yang di gudang, harus tak bawa pulang juga,” kata dia.
Pasar disterilkan pasca-kebakaran
Sebelumnya, pihak kepala Pasar Kembang Moh Kusairi menyampaikan, semua pedagang diminta untuk segera membawa dan mengeluarkan sisa barang daganggnya.
Instruksi itu harus dilakukan oleh pedagang, Senin kemarin hingga hari ini, setelah pasar terbakar.
“Untuk lantai dua kami sterilkan karena memang kebakarannya di situ. Sementara untuk lantai satu, para pedagang kami persilakan sampai jam 12 untuk mengambil barang jualannya untuk bisa dijual kembali," kata dia.
Pasar Kembang Surabaya terbakar pada Minggu (22/8/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.
Kebakaran terjadi di lantai dua yang menjadi pusat jajanan tradisional. Dalam peristiwa itu, sebanyak 187 stan di lantai dua hangus terbakar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.