Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Duka Pedagang Pasar Kembang Surabaya Usai Kebakaran: Kita Mau Jualan di Mana?

Kompas.com - 24/08/2021, 15:45 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com – Sebagian pedagang Pasar Kembang Surabaya tampak mengemasi barang-barang dagangannya yang masih tersisa, setelah api melalap pasar tradisional tersebut pada Minggu (22/8/2021).

Pantauan Kompas.com, terlihat para pedagang mengeluarkan barang-barang jualannya yang sudah tidak bisa dijual kembali.

Sedangkan sebagian penjual jajanan tradisional tampak membuka lapak di depan pasar, tepatnya di pinggir jalan Pasar Kembang.

Mereka hanya menggunakan meja kecil dan terpal plastik sebagai atap. Hal itu dilakukan para pedagang agar tetap bisa mengais rezeki usai pasar tempat mereka berjualan terbakar.

Baca juga: 200 Stan di Pasar Kembang Surya Terbakar, PD Pasar Surya Siapkan Tempat Relokasi

Pedagang bingung berjualan di mana

Pedagang Pasar Kembang Surabaya mengemasi barang dagangannya Pedagang Pasar Kembang Surabaya mengemasi barang dagangannya

Amina (42), salah satu pedagang rempah dan bumbu dapur di Pasar Kembang Surabaya merupakan salah satu warga yang terdampak.

Separuh stan Amina yang berada di bawah tangga menuju lantai dua, ludes dilalap si jago merah.

Sembari mengusap keringat di dahinya, Amina memilih mengemasi sisa bahan-bahan bumbu yang sekiranya masih bisa dijual.

“Ya ini mas, harus dipilih-pilih dulu yang bagus saya bawa pulang, yang sudah jelek busuk terkena air dan hangus langsung saya buang,” ucap dia kepada Kompas.com, Selasa (24/8/2021).

Baca juga: Soal Kebakaran Pasar Kembang Surabaya, Pengelola: Diselidiki Polda Jatim

Dia tak tahu berapa lama dirinya tak berjualan usai pasar terbakar.

Sebab, atas informasi yang ia dapat, saat ini semua pedagang tidak diperkenankan membuka lapak untuk berjualan di lokasi kebakaran.

Mereka pun diminta segera memindahkan barang-barangnya untuk keperluan perbaikan pasar.

“Pihak pengelola minta agar segera dibereskan barang-barang kita semua ini. Tapi saya enggak tahu ini sampai kapan,” kata dia.

Amina berharap, kondisi itu berlangsung tidak terlalu lama agar para pedagang bisa kembali mencari rezeki,

“Semoga saja segera, kita-kita ini nanti mau jualan di mana?,” ujar dia.

Baca juga: Pasar Kembang Surabaya Kebakaran, 70 Persen Kios di Lantai 2 Terbakar

 

Petugas Pemadam Kebakaran Saat Memadamkan Kobaran Api di Pasar Kembang Surabaya, Minggu Sore (22/8/2021).Istimewa Petugas Pemadam Kebakaran Saat Memadamkan Kobaran Api di Pasar Kembang Surabaya, Minggu Sore (22/8/2021).
Amina mengaku sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Kembang Surabaya.

Lapak rempah dan bumbu dapurnya menjadi satu-satunya sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari hingga kebutuhan pendidikan anak-anaknya.

“Anak saya ada yang mondok dan ada yang sekolah masih SD juga. Katanya mau direlokasi. Tapi relokasi ke mana wong enggak ada tempat ini,” terang dia.

Hal senada juga disampaikan Ida (39).

Sembari mengambil sisa tepung, minyak goreng dan barang dagangan lainnya dari stan, dia mengatakan, pedagang belum diizinkan berjualan.

“Ini dari kemarin disuruh cepat keluarkan. Ya mau enggak mau kita keluarkan, wong kios yang di depan itu saja enggak boleh buka,” kata penjual gorengan itu.

Baca juga: 200 Stan di Pasar Kembang Surya Terbakar, PD Pasar Surya Siapkan Tempat Relokasi

Hal itu dilakukan untuk perbaikan pasar yang kurang lebih memakan waktu 10 hari.

“Katanya mau dibetulin arus listriknya juga infonya sampai 10 hari ke depan, ya wes lah tak bawa dulu semuanya, tak jualan di rumahan saja,” papar dia.

Seorang pedagang bahan bakso, H. Alwi mengatakan, seluruh barang jualannya tidak bisa terselamatkan dalam kebakaran.

Dia pun mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

“Ini tinggal sisa barang yang di gudang, harus tak bawa pulang juga,” kata dia.

Pasar disterilkan pasca-kebakaran

Petugas Pemadam Kebakaran Saat Memadamkan Kobaran Api di Pasar Kembang Surabaya, Minggu Sore (22/8/2021).Istimewa Petugas Pemadam Kebakaran Saat Memadamkan Kobaran Api di Pasar Kembang Surabaya, Minggu Sore (22/8/2021).

Sebelumnya, pihak kepala Pasar Kembang Moh Kusairi menyampaikan, semua pedagang diminta untuk segera membawa dan mengeluarkan sisa barang daganggnya.

Instruksi itu harus dilakukan oleh pedagang, Senin kemarin hingga hari ini, setelah pasar terbakar.

“Untuk lantai dua kami sterilkan karena memang kebakarannya di situ. Sementara untuk lantai satu, para pedagang kami persilakan sampai jam 12 untuk mengambil barang jualannya untuk bisa dijual kembali," kata dia.

Pasar Kembang Surabaya terbakar pada Minggu (22/8/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.

Kebakaran terjadi di lantai dua yang menjadi pusat jajanan tradisional. Dalam peristiwa itu, sebanyak 187 stan di lantai dua hangus terbakar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Nasib Korban Investasi Sultan Bodong di Sukabumi, Geruduk Rumah Bos, Uang Ratusan Juta Raib

Nasib Korban Investasi Sultan Bodong di Sukabumi, Geruduk Rumah Bos, Uang Ratusan Juta Raib

Regional
Longsor di Mamuju Putuskan Akses di 3 Desa, Kades Patungan Sewa Alat Berat

Longsor di Mamuju Putuskan Akses di 3 Desa, Kades Patungan Sewa Alat Berat

Regional
Anggota Polda Banten Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak di Rumahnya

Anggota Polda Banten Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak di Rumahnya

Regional
Soal Rencana Buka Jalur Kereta Api Kupang-Dili, Gubernur NTT: Kita Mengkhayal Dulu...

Soal Rencana Buka Jalur Kereta Api Kupang-Dili, Gubernur NTT: Kita Mengkhayal Dulu...

Regional
Sekwan Bantah Wakil Ketua DPRD Tanjab Barat Tinggalkan Remaja Tewas Ditabrak Mobil Dinasnya untuk Melarikan Diri

Sekwan Bantah Wakil Ketua DPRD Tanjab Barat Tinggalkan Remaja Tewas Ditabrak Mobil Dinasnya untuk Melarikan Diri

Regional
Korupsi Penyertaan Modal di Sumbawa Barat Naik ke Tahap Penyidikan, 2 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka

Korupsi Penyertaan Modal di Sumbawa Barat Naik ke Tahap Penyidikan, 2 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka

Regional
Polisi Bakar 2 Hektar Ganja dan Tangkap 1 Tersangka di Aceh Utara

Polisi Bakar 2 Hektar Ganja dan Tangkap 1 Tersangka di Aceh Utara

Regional
Kisah Tobat Mantan Begal Kawakan di Perbalan Semarang, Nyantri di Ponpes Istighfar Tombo Ati

Kisah Tobat Mantan Begal Kawakan di Perbalan Semarang, Nyantri di Ponpes Istighfar Tombo Ati

Regional
Jadi Korban Investasi Bodong Sultan, Puluhan Perempuan Datangi Polres Sukabumi untuk Laporan

Jadi Korban Investasi Bodong Sultan, Puluhan Perempuan Datangi Polres Sukabumi untuk Laporan

Regional
Disentil FX Rudy Tak Paham Konstitusi, Gibran Balas dengan Survei Kinerja

Disentil FX Rudy Tak Paham Konstitusi, Gibran Balas dengan Survei Kinerja

Regional
Sosok Bocah 7 Tahun yang Dibunuh Calon Kakak Ipar di Manado, Sudah Piatu Sejak Bayi

Sosok Bocah 7 Tahun yang Dibunuh Calon Kakak Ipar di Manado, Sudah Piatu Sejak Bayi

Regional
Kejati Papua Barat Ungkap KPR Fiktif di Maybrat, Kerugian Sekitar Rp 70 Miliar

Kejati Papua Barat Ungkap KPR Fiktif di Maybrat, Kerugian Sekitar Rp 70 Miliar

Regional
FX Rudy Menolak PDI-P Disebut Blunder Tolak Israel di Piala Dunia U-20, Ungkap Potensi 'Chaos' dan Pemilu Gagal

FX Rudy Menolak PDI-P Disebut Blunder Tolak Israel di Piala Dunia U-20, Ungkap Potensi "Chaos" dan Pemilu Gagal

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa, Eks Kades di Blora Masuk DPO

Diduga Korupsi Dana Desa, Eks Kades di Blora Masuk DPO

Regional
Ganjar Tanggapi Permintaan Maaf Gibran: Sudah Enggak Usah Nyalah-nyalahkan

Ganjar Tanggapi Permintaan Maaf Gibran: Sudah Enggak Usah Nyalah-nyalahkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke