Salin Artikel

Duka Pedagang Pasar Kembang Surabaya Usai Kebakaran: Kita Mau Jualan di Mana?

Pantauan Kompas.com, terlihat para pedagang mengeluarkan barang-barang jualannya yang sudah tidak bisa dijual kembali.

Sedangkan sebagian penjual jajanan tradisional tampak membuka lapak di depan pasar, tepatnya di pinggir jalan Pasar Kembang.

Mereka hanya menggunakan meja kecil dan terpal plastik sebagai atap. Hal itu dilakukan para pedagang agar tetap bisa mengais rezeki usai pasar tempat mereka berjualan terbakar.

Amina (42), salah satu pedagang rempah dan bumbu dapur di Pasar Kembang Surabaya merupakan salah satu warga yang terdampak.

Separuh stan Amina yang berada di bawah tangga menuju lantai dua, ludes dilalap si jago merah.

Sembari mengusap keringat di dahinya, Amina memilih mengemasi sisa bahan-bahan bumbu yang sekiranya masih bisa dijual.

“Ya ini mas, harus dipilih-pilih dulu yang bagus saya bawa pulang, yang sudah jelek busuk terkena air dan hangus langsung saya buang,” ucap dia kepada Kompas.com, Selasa (24/8/2021).

Dia tak tahu berapa lama dirinya tak berjualan usai pasar terbakar.

Sebab, atas informasi yang ia dapat, saat ini semua pedagang tidak diperkenankan membuka lapak untuk berjualan di lokasi kebakaran.

Mereka pun diminta segera memindahkan barang-barangnya untuk keperluan perbaikan pasar.

“Pihak pengelola minta agar segera dibereskan barang-barang kita semua ini. Tapi saya enggak tahu ini sampai kapan,” kata dia.

Amina berharap, kondisi itu berlangsung tidak terlalu lama agar para pedagang bisa kembali mencari rezeki,

“Semoga saja segera, kita-kita ini nanti mau jualan di mana?,” ujar dia.

Lapak rempah dan bumbu dapurnya menjadi satu-satunya sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari hingga kebutuhan pendidikan anak-anaknya.

“Anak saya ada yang mondok dan ada yang sekolah masih SD juga. Katanya mau direlokasi. Tapi relokasi ke mana wong enggak ada tempat ini,” terang dia.

Hal senada juga disampaikan Ida (39).

Sembari mengambil sisa tepung, minyak goreng dan barang dagangan lainnya dari stan, dia mengatakan, pedagang belum diizinkan berjualan.

“Ini dari kemarin disuruh cepat keluarkan. Ya mau enggak mau kita keluarkan, wong kios yang di depan itu saja enggak boleh buka,” kata penjual gorengan itu.

Hal itu dilakukan untuk perbaikan pasar yang kurang lebih memakan waktu 10 hari.

“Katanya mau dibetulin arus listriknya juga infonya sampai 10 hari ke depan, ya wes lah tak bawa dulu semuanya, tak jualan di rumahan saja,” papar dia.

Seorang pedagang bahan bakso, H. Alwi mengatakan, seluruh barang jualannya tidak bisa terselamatkan dalam kebakaran.

Dia pun mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

“Ini tinggal sisa barang yang di gudang, harus tak bawa pulang juga,” kata dia.

Pasar disterilkan pasca-kebakaran

Sebelumnya, pihak kepala Pasar Kembang Moh Kusairi menyampaikan, semua pedagang diminta untuk segera membawa dan mengeluarkan sisa barang daganggnya.

Instruksi itu harus dilakukan oleh pedagang, Senin kemarin hingga hari ini, setelah pasar terbakar.

“Untuk lantai dua kami sterilkan karena memang kebakarannya di situ. Sementara untuk lantai satu, para pedagang kami persilakan sampai jam 12 untuk mengambil barang jualannya untuk bisa dijual kembali," kata dia.

Pasar Kembang Surabaya terbakar pada Minggu (22/8/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.

Kebakaran terjadi di lantai dua yang menjadi pusat jajanan tradisional. Dalam peristiwa itu, sebanyak 187 stan di lantai dua hangus terbakar.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/24/154501578/duka-pedagang-pasar-kembang-surabaya-usai-kebakaran-kita-mau-jualan-di-mana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke