Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Ini Pengakuan Terduga Pelaku Pembunuhan Wanita Hamil 8 Bulan di Semarang

Kompas.com - 23/08/2021, 05:51 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Warga di sekitar Jalan Condro Kusumo, Semarang Barat, gempar setelah ditemukan mayat seorang wanita hamil di sebuah indekos, Jumat (20/8/2021).

Wakasatreskrim Polrestabes Semarang AKP Agus Supriyadi mengatakan, korban diketahui merupakan warga Blora, Jawa Tengah, berinisial SAN (23).

Korban, tambah Agus, sedang mengandung delapan bulan. Setelah penyelidikan, polisi meringkus terduga pelaku berinisial ADS (19), warga Kota Solo, yang tak lain adalah kekasih korban.

Baca juga: 5 Fakta Bandar Arisan Kabur Bawa Uang Miliaran di Salatiga, Jejak Foto hingga Pengakuan Mantan Suami Siri

Dilansir dari Tribunnews, ADS mengaku sakit hati karena sering disuruh-suruh oleh korban.

"Saya sering disuruh-suruh mengambilkan barang yang membuat emosi. Saya sering disuruh ambilin air minum, baju, dan disuruh-suruh bantuin ke kamar mandi," jelasnya saat dihadirkan konferensi pers di Polrestabes Semarang, Minggu (22/8/2021).

Baca juga: Wanita Muda Hamil 8 Bulan Tewas di Kos Semarang, Saksi Temukan Ini

Sementara itu, menurut Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan, pelaku juga merasa kesal saat korban menolak untuk menggugurkan kandungan.

"Tersangka meminta beruangkali kepada korban untuk menggugurkan kandungan. Intinya korban tidak berkenan mengikuti permintaan tersangka," kata Irwan.

Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Jenazah Tuti Dibersihkan Sebelum Dimasukkan ke Bagasi Mobil

Tak diketahui orangtua

Selain itu, ADS mengaku, hubungan asmara dengan korban sudah dijalani selama setahun.

Awal pertemuannya dengan korban terjadi di sebuah angkringan di Kota Solo.

Menurut pengakuannya, orangtuanya tidak setuju hubungannya dengan korban karena beda umur.

"Saya ketemu pacar saya di sebuah angkringan di Solo. Orangtua saya tidak setuju dengan hubungan saya karena beda jauh umurnya. Saya jadi tukang rosok baru tamat SMA di Solo lalu ke Semarang," kata tersangka.

Baca juga: Berawal dari Temukan Kejanggalan, Polisi Ungkap Pelaku Pembunuhan Wanita Hamil 8 Bulan di Semarang

Kesaksian warga

Ilustrasi.KOMPAS.COM/HANDOUT Ilustrasi.

Seperti diberitakan sebelumnya, jasad korban ditemukan sudah terbujur kaku dengan wajah sudah membiru dan mulut berbusa pada Jumat (20/8/2021) sekira pukul 13.00 WIB.

Menurut keterangan saksi mata, Andito (19), salah satu penghuni kos mengaku, sepulang kerja dirinya sempat melihat korban duduk di depan kos-kosan.

"Pulang kerja saya langsung Jumatan. Habis Jumatan sampai kos dipanggil pacar korban minta tolong. Pas saya lihat mukanya sudah hitam. Kurang lebih jam 1-an. Saya langsung laporan ke Pak RT," jelasnya di lokasi.

Baca juga: Mengungkap Misteri Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

 

Sebelumnya, saksi juga mengaku sempat melihat bercak darah di kamar mandi ketika membantu korban yang mengaku kesakitan. 

"Setelah pintu kamar mandi saya ketok, korban sempat mengaku kakinya keram dan napas tersengal. Waktu keluar kamar mandi saya bantu angkat ke kamarnya. Dan di kamar mandi ada bercak darah," ujarnya, Jumat. 

Menurutnya, korban bersama pacarnya memang sudah tinggal bersama sejak tiga bulan yang lalu di kamar lantai dua khusus pasutri.

"Setahu saya mereka kos bareng sekamar. Awalnya mengaku pasutri. Korban ternyata udah hamil sekitar 8 bulan," ucapnya.

(Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: Priska Sari Pratiwi)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Pembunuhan Wanita Hamil 8 Bulan di Semarang Terkuak, Berikut Alasan Kekasih Tega Melakukannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com