LOMBOK TENGAH, Kompas.com - Pagar yang menjadi pembatas kawasan Sirkuit MotoGP Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) sengaja dirusak warga demi membuka akses jalan.
Puluhan kepala keluarga (KK) yang tinggal di wilayah tersebut merusak dengan cara membobol pagar kawat yang mengelilingi kawasan sirkuit.
Warga mengaku kesulitan beraktivitas dan merasa terisolasi akibat keberadaan pagar tersebut.
Baca juga: Akses Jalan Tertutup, Warga Rusak Pagar Lintasan Sirkuit MotoGP Mandalika
Puluhan warga diketahui memang masih tinggal di kawasan Sirkuit Mandalika.
Mereka menegaskan tak akan meninggalkan rumahnya karena merasa belum pernah menjual ke pihak Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
1. Warga Buka Akses Jalan
Warga sengaja merusak pagar untuk membuka akses jalan menuju pantai yang selama ini terhambat.
Pasalnya, sebagian besar warga di wilayah itu bekerja sebagai nelayan yang mengharuskan mereka pergi ke pantai setiap hari.
Baca juga: Masih Ada Warga Tinggal di Kawasan Sirkuit Mandalika, Begini Penjelasan ITDC
Kesulitan akses ini juga dirasakan Junaidi, salah satu warga saat akan mengantar anaknya pergi ke sekolah.
Jarak dari rumah ke sekolah semestinya bisa ditempuh dalam jarak satu kilometer. Namun, kini dia harus memutar arah hingga jaraknya menjadi dua kali lipat lebih jauh.
“Kalau dulu lewat sini (yang tertutup pagar), dekat kalau ngantar sekolah. Sekarang harus muter dulu kalau ngantar anak-anak sekolah,” kata Junaidi pada Sabtu (20/8/2021).
2. Persoalan Lahan
Warga lainnya, Damar, mengaku beberapa kali bertemu dengan pihak ITDC membahas persoalan pembebasan lahan. Namun, menurutnya, tak kunjung ada titik terang atas persoalan itu.
Sementara pihak ITDC sebelumnya mengklaim bahwa tanah yang ditempati puluhan KK tersebut sudah dibebaskan sesuai Hak Pengelolaan Lahan (HPL).
“Di sini ada sekitar 70 KK masih tinggal, tanah ini belum kami jual, kami tinggal di sini sejak kecil,” kata Damar saat ditemui di lokasi.
3. Polda NTB Komunikasi dengan Warga
Kapolda NTB Irjen Pol Muhammad Iqbal akan berkomunikasi dengan warga dan melakukan verifikasi perihal kepemilikan lahan.
“Sekarang ada yang masih berada di situ, tapi bukan di lintasan tetapi di lingkungan sirkuit, insyaallah kita akan melakukan komunikasi yang baik memvalidasi dan memverifikasi,” kata Iqbal.
Baca juga: Soal Warga Masih Tinggal di Kawasan Sirkuit Mandalika, Kapolda NTB: Kita Akan Komunikasi
4. Solusi dari Pihak ITDC
Pihak ITDC memastikan akan menyiapkan solusi terbaik bagi warga di sekitar kawasan Sirkuit Mandalika.
VP Corporate Secretary ITDC I Made Agus Dwiatmika menyampaikan rencana pembangunan 2 tunnel (terowongan) untuk keluar, masuk, dari dan ke dalam area jalan khusus kawasan (JKK).
Selain itu, warga juga disediakan akses jalan menuju Pantai Seger di pinggir service road menuju pantai.
Menurut Agus, ITDC juga akan memberdayakan warga dengan pelatihan-pelatihan, sehingga warga dapat berperan dalam penyelenggaraan event balap internasional MotoGP.
Baca juga: Pagar Sirkuit MotoGP Mandalika Dirusak Warga, ITDC Bangun Terowongan dan Siapkan Solusi
Terkait persoalan lahan, menurut Agus, meski masih ada warga yang menempati, lahan yang berstatus HPL sudah selesai dibebaskan seluruhnya.
"Seluruh lahan yang masuk dalam HPL atas nama ITDC telah berstatus clear and clean, tetapi sebagian masih dihuni warga," kata Agus.
Ia memastikan bahwa ITDC selalu mengedepankan pendekatan humanis dan sosial, sehingga sangat menghindari proses gusur atau pindah paksa terhadap masyarakat.
KOMPAS.com / (Penulis: Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor: Priska Sari Pratiwi, Dheri Agriesta, Abba Gabrilin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.