Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Warga Masih Tinggal di Kawasan Sirkuit Mandalika, Kapolda NTB: Kita Akan Komunikasi

Kompas.com - 21/08/2021, 17:34 WIB
Idham Khalid,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Pol Muhammad Iqbal membenarkan masih ada warga yang berada di area sirkuit MotoGP Mandalika. Mereka terancam terisolasi.

Iqbal akan berkomunikasi dengan warga tersebut dan melakukan verifikasi perihal kepemilikan lahan.

“Sekarang ada yang masih berada disitu, tapi bukan di lintasan tetapi di lingkungan sirkuit, Insya Allah kita akan melakukan komunikasi yang baik memvalidasi dan memverifikasi,” kata Iqbal usai menghadiri kegiatan vaksinasi di Kuta Mandalika, Sabtu (21/8/2021).

Iqbal menyampaikan akan melakukan tindakan yang humanis untuk menyelesaikan persoalan tanah yang saat ini masih ditempati warga tersebut.

“Kemarin saya sudah briefing bersama pak Danrem, juga diberikan arahan oleh Pak Gubernur agar dilakukan secara persuasif, edukatif dan humanis kepada seluruh warga tersebut kita menghargai juga mereka,” kata Iqbal.

Baca juga: Kisah Nestapa Yuliana, Ditandu 37 Kilometer Lewati Bukit hingga Sungai demi Melahirkan di Puskesmas

Sejak tahun lalu, ada beberapa masalah sengketa pada lahan Sirkuit MotoGP Mandalika yang masih dalam proses penyelesaian secara hukum.

Menurut Iqbal, proses pembebasan lahan berjalan dengan baik, bahkan ada warga yang secara sukarela membongkar rumahnya demi pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika.

“Diklaim masyarakat sejak beberapa tahun yang lalu dengan pendekatan persuasif oleh satgas, langsung dikomandoi saya dan pak Danrem clear and clean dan juga skema enclave sedang berjalan Insya Allah, 85 sampai 90 persen progresnya bagus,” kata Iqbal.

Kendati masih ada beberapa persoalan terkait lahan, ia yakin masyarakat akan menyadari pembangunan Sirkuit Mandalika untuk kepentingan bersama.

“Kita yakin dan percaya seluruh masyarakat paham, Sirkuit MotoGP ini untuk kepentingan masyarakat itu sendiri, bayangkan MotoGP ini sukses, WSBK sukses, pertumbuhan ekonomi kita luar biasa,” kata Iqbal.

 

Sebelumnya, puluhan kepala keluarga (KK) yang berada di Dusun Embunut, Desa Kuta, tepatnya di lingkaran Sirkuit MotoGP Mandalika terancam terisolasi.

Puluhan KK tersebut masih berdiam di atas lahan yang dianggapnya masih belum dijual ke pada pihak PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Terlebih kondisi pembangunan Sirkuit MotoGP Mandalika sudah mencapai penyelesaian pengaspalan terakhir.

Selain itu lintasan sirkuit juga sudah di pagari kawat concrete barrier.

Warga yang terancam terisolasi pun merusak pagar yang terpasang mengenlilingi sirkuit untuk membuat akses jalan.

“Kemarin warga merusak pagar itu, karena kita tidak mempunyai akses jalan,” kata Junaidi ditemui di ruamahnya, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: Akses Jalan Tertutup, Warga Rusak Pagar Lintasan Sirkuit MotoGP Mandalika

Junaidi menyebutkan, membuka pagar tersebut, karena sebagian besar besar warga di sana berprofesi sebagai nelayan, sehingga akses menuju pantai terhalang.

“Warga kemarin buka pagar itu, tau kan kalau warga sini sebagai nelayan, dan ini sangat dekat dengan pantai tempat kita nelalayan, masak kita harus mutar dulu,” kata Junaidi.

Junaidi menyebut, akses keluar rumahnya sangat sulit karena pembangunan. Meski bisa keluarga bersama warga lain, mereka harus lewat jalan yang sedang dibangun.

“Susah sekali kalau keluar ini, di situ ada pembangunan, di sana ada pembangunan, jadi kita sangat susah kadang-kadang kan memotong jalan yang sedang dikerjakan,” kata Junaidi.

Mirisnya, kata dia, saat mengantar anaknya bersekolah menggunakan sepeda motor, yang seharusnya bisa ditempuh satu kilo, kini dia harus memutar arah hingga dua kali lipat.

“Kalau dulu lewat sini kita, deket kalau ngantar sekolah, sekarang harus muter dulu kalau ngantar anak-anak sekolah,” kata Junaidi sambil menunjuk arah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com