Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Batam Pertimbangkan Bantuan Alat Pelacakan Kontak Erat Covid-19 dari Pemerintah Singapura

Kompas.com - 16/08/2021, 22:57 WIB
Hadi Maulana,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Pemerintah Singapura berencana memberikan bantuan satu juta unit BluePass kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Batam guna mencegah penyebaran Covid-19 di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Kendati demikian, Pemkot Batam masih mempertimbangkan bantuan tersebut, mengingat biaya transportasi dan perakitan yang harus ditanggung oleh Pemkot Batam.

"Yang akan dikirim bahan baku tapi belum dirakit. Transportasi dan perakitan nya kita yang tanggung. Ini biaya lagi, mau di mana mencarikan anggarannya" kata Wali Kota Batam, Muhammad Rudi melalui telepon, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Seorang Perempuan Hendak Edarkan Narkoba di Batam, Disembunyikan dalam Kotak Ponsel

Diakui Rudi, pada dasarnya Pemkot Batam tidak keberatan dengan biaya yang mesti dikeluarkan, asalkan berfungsi untuk masyarakat.

Dan saat ini, pihaknya telah meminta Dinas Kesehatan Batam melakukan penelitian terlebih dahulu mengenai sistem perakitan unit BluePass tersebut.

"Jadi dokter yang paham tentang kombinasi perakitan itu. Masalah biaya nanti akan dipikirkan anggarannya darimana," terang Rudi.

Baca juga: Ada Kejadian Korban Tenggelam, Pemandian Telaga Bidadari di Batam Ditutup

Rudi menambahkan, apabila bantuan tersebut tiba di Batam, maka pihaknya berencana untuk membagikan alat tersebut kepada masyarakat Batam.

Dan untuk sistem pembagian sendiri, Rudi belum dapat menjelaskan lebih rinci, dikarenakan bantuan ini sendiri masih belum diterima oleh Pemkot Batam.

"Mengenai teknis siapa saja nanti penerima, akan dibahas lebih lanjut. Kami saat ini fokus ke anggaran yang akan dipakai untuk alat tranportasi dan perakitannya,” pungkas Rudi.

Untuk diketahui, BluePass merupakan alat tracing atau pelacakan kontak erat pasien positif Covid-19, yang dikembangkan oleh D’Crypt, perusahaan teknologi yang didanai Temasek Holdings.

Alat ini sebelumnya, sudah diuji coba terlebih dahulu kepada seluruh pegawai KBRI Singapura.

Tidak hanya itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, juga telah melakukan uji coba terhadap perangkat BluePass kepada para pegawai.

Cara kerja alat tersebut sendiri adalah ketika pengguna BluePass lain saling berdekatan dalam jarak sekitar 3 meter, dalam kurun waktu sekitar 10 menit, alat ini akan mulai merekam dan mengidentifikasikan para penggunanya sebagai kontak erat.

Nantinya, data rekaman tersebut akan diunduh ke dalam penyimpanan data yang aman.

Apabila pasien pengguna alat tersebut terbukti positif Covid-19, maka dengan cepat BluePass akan memberikan data siapa saja yang telah melakukan kontak erat dengan pasien tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calon Jemaah Haji Kabupaten Semarang Didominasi Petani

Calon Jemaah Haji Kabupaten Semarang Didominasi Petani

Regional
Soal Calon Menteri Kabinet, Gibran: Keputusan Presiden Terpilih

Soal Calon Menteri Kabinet, Gibran: Keputusan Presiden Terpilih

Regional
Lari dari Dinas, 4 Anggota Polresta Ambon Dipecat tidak Hormat

Lari dari Dinas, 4 Anggota Polresta Ambon Dipecat tidak Hormat

Regional
Cerita Bataona, dari Jurnalis 'Terpanggil' Jadi Relawan Tagana di NTT Selama 16 Tahun

Cerita Bataona, dari Jurnalis "Terpanggil" Jadi Relawan Tagana di NTT Selama 16 Tahun

Regional
Pemkab Rembang Buka Lowongan 3.011 Formasi ASN Tahun 2024

Pemkab Rembang Buka Lowongan 3.011 Formasi ASN Tahun 2024

Regional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic' di Kabinet, Gibran: Saya Tak Tahu Siapa

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic" di Kabinet, Gibran: Saya Tak Tahu Siapa

Regional
Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Regional
Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Regional
Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Regional
Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Regional
Soal 'Presidential Club', Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Soal "Presidential Club", Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Regional
Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com