Dikafani dan dilayat
Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Ade Putra menyaksikan sendiri bahwa prosesi penguburan bangkai harimau dilakukan secara tidak umum.
Sebab sebelum dikubur, harimau juga dikafani dengan kain panjang.
Warga pun berdatangan ke rumah warga yang dianggap memelihara harimau itu layaknya orang melayat.
Mereka pun tampak berduka cita, bahkan ada yang sampai menangis.
"Ada prosesinya juga seperti manusia. Dikafani dengan kain panjang dan dikuburkan secara baik-baik. Sedangkan warga datang berbondong-bondong. Ada juga yang menangis," kata Ade Putra yang dihubungi Kompas.com, Minggu (15/8/2021).
Baca juga: Rem Blong, Bus yang Masuk Jurang di Pasaman Bawa Rombongan Kondangan
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto memastikan bahwa petugas sudah berada di lokasi untuk menyelamatkan binatang karnivora itu.
"Personel kita saat kejadian memang ada di sana. Memang warga ingin menguburkan bangkai itu di dekat rumah salah seseorang tokoh masyarakat," kata Satake.
Satake berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali.
"Jika ada masyarakat menemukan satwa langka dilindungi negara, silakan hubungi BKSDA. Itu wewenang BKSDA," kata Satake.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.