Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Anggota DPRD Sumenep Izinkan Hajatan meski Kapolsek Minta Dibubarkan hingga Dibentak Kades

Kompas.com - 10/08/2021, 07:28 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Kepala Desa (Kades) Sukajeruk, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep bernama Sapuri membentak Kapolsek Masalembu Iptu Sujarwo.

Perseteruan itu terjadi saat Kapolsek membubarkan hajatan di Desa Sukajeruk.

Tak hanya membentak Kapolsek, Kades Sapuri pun juga menyebut-nyebut nama anggota DPRD Sumenep.

Sapuri mengaku sebagai pejabat politik yang melaksanakan perintah anggota DPRD Sumenep, Darul Fath.

Baca juga: Kades Bentak Kapolsek yang Tegur Acara Pernikahan: Tembak Saya, Mana Ada Corona

Alasan hajatan diizinkan oleh anggota DPRD

Ilustrasi pernikahan.PEXELS/DEEPAK KHIRODWALA Ilustrasi pernikahan.

Anggota DPRD Sumenep Darul Hasyim Fath turut membela Kades dan menganggap Kapolsek tersebut berlebihan.

Politikus PDI-P itu mengaku, sebelumnya telah didatangi oleh Kades Sapuri terkait hajatan tersebut. Dia memberi saran agar warga tetap menjaga protokol kesehatan (prokes).

"Saya persilahkan hajatan digelar karena hanya berisi pembacaan barzanji, tidak ada hiburan, undangan sesuai prokes dan tanpa kerumunan. Wajar kalau konstituen menyebut nama saya, karena Kapolsek sikapnya over acting," kata Darul.

Dia mengatakan, tidak bisa mengabaikan acara hajatan warga.

Darul justru meminta Kapolsek Masalembu bertindak adil dalam penegakan aturan PPKM.

Sebab, dia menduga polisi melakukan pembiaran kegiatan lain yang melanggar prokes.

Baca juga: Bentak Kapolsek, Kades: Saya Pejabat Politik, Melaksanakan Perintah Anggota DPRD Sumenep

 

Ilustrasi tanda tanyaThinkstock Ilustrasi tanda tanya
Sekdes ungkit Satgas yang tak urus jenazah Covid-19

Sekretaris Desa Sukajeruk Ahmad Soleh pun membela kades dan mengungkit kekesalan warga terhadap Satgas Covid-19.

"Peristiwa itu sebagai akumulasi dari rangkaian peristiwa sebelumnya, berkaitan dengan penanganan Covid-19 di Masalembu," kata Soleh.

Soleh mempertanyakan keberadaan Satgas Covid-19 saat warga membutuhkan mereka.

Menurutnya, warga kecewa dengan Satgas Covid-19 yang tidak datang mengurus jenazah warga setempat usai terpapar corona.

Akhirnya warga sendiri yang melakukan pemulasaraan jenazah dengan alat seadanya.

Baca juga: Kades Bentak Polisi yang Tegur Acara Pernikahan Warga, DPRD: Kapolsek Over Acting

"Waktu ada warga mati karena Covid-19, ke mana Satgas? Tapi, ketika ada hajatan warga mereka tiba-tiba melarang. Ini tindakan keterlaluan," klaim Soleh.

Terkait hajatan, dia memastikan tidak ada kerumunan dalam acara hajatan serta berjanji akan mematuhi prokes.

"Di acara hanya mengundang kerabat dan diisi dengan pembacaan salawat barzanji. Tidak ada keramaian dan hiburan," kata Ahmad Soleh.

Sayangnya, penjelasan tersebut justru membuat Kades Sukajeruk dengan Kapolsek beradu mulut.

Baca juga: Penny Terancam Hukuman Seumur Hidup Usai Korupsi Dana Bantuan PKH Rp 450 Juta

Aksi Sapuri bentak kapolsek

Ilustrasi menikah.SHUTTERSTOCK Ilustrasi menikah.

Peristiwa bermula saat Kapolsek Masalembu Iptu Sujarwo menegur penyelenggara resepsi pernikahan pada Jumat (6/8/2021).

Sujarwo meminta agar hajatan dihentikan karena berpotensi menimbulkan kerumunan.

Sujarwo bersama dengan anggota Satgas Covid-19 Kecamatan Masalembu mendatangi lokasi hajatan dan menemukan kegiatan yang tidak sesuai protokol kesehatan.

Sebetulnya tuan rumah bersikap santun menerima penjelasan Satgas.

Baca juga: WN Rusia Tersesat di Gunung Sang Hyang Bali, Sempat Kirim Pesan Tak Tahu Jalan

Namun, justru Kades Sapuri datang membentak Sujarwo dan anggota Satgas lainnya.

"Saya pejabat politik, saya melaksanakan perintah Darul Fath anggota DPRD Sumenep. Saya ikut anggota dewan. Saya pejabat politik diangkat oleh masyarakat," kata Sujarwo, menirukan bentakan Sapuri. Hal itu diceritakan Sujarwo, saat dihubungi, Senin (9/8/2021).

Sujarwo masih berusaha menjelaskan ketentuan PPKM level 4 Kabupaten Sumenep.

Namun, justru Sapuri menantang Sujarwo untuk menembaknya. 

"Tembak saya, mana ada corona. Ternyata saya juga tidak mati,” kata Sujarwo menirukan pernyataan Sapuri.

Baca juga: Cerita Igor, WN Rusia yang Tersesat Sehari di Gunung Sang Hyang Bali, Ditemukan di Ketinggian 1880 Mdpl

 

Polisi anggap kades tidak sopan

Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti menyebutkan, sudah ada laporan dari Kapolsek Masalembu dan Satgas Covid-19 Masalembu.

Polisi berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 untuk melaporkan peristiwa itu agar diproses hukum.

Dia menilai tindakan kades melampaui batas dan tidak sopan.

"Tindakan Kades Sukajeruk itu melampaui batas, kasar dan tidak sopan. Kami minta agar Satgas Covid-19 memproses hukum peristiwa tersebut," terang Widiarti melalui telepon seluler.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com