SUMENEP, KOMPAS.com - Kapolsek Masalembu Sumenep Iptu Sujarwo, dibentak Kepala Desa Sukajeruk, Kecamatan Masalembu Sapuri, karena menegur pelaksanaan pernikahan yang dilaksanakan oleh salah satu warga Desa Sukajeruk pada Kamis (5/8/2021).
Bahkan, kepala desa itu menantang Kapolsek untuk menembak dirinya.
Kejadian bermula saat Sujarwo menegur agar resepsi pernikahan yang dilaksanakan pada Jumat (6/8/2021) tidak dilakukan karena akan menimbulkan kerumunan.
Sujarwo bersama dengan sejumlah Satgas Covid-19 Kecamatan Masalembu mendatangi kediaman tuan rumah pemilik hajatan perkawinan.
Baca juga: Diam-diam Warga Gelar Pernikahan dan Karapan Sapi di Sumenep, Polisi Beri Teguran
Kepada tuan rumah, Satgas menjelaskan agar resepsi pernikahan tidak digelar.
Satgas menemukan kegiatan masyarakat yang tidak mengikuti protokol kesehatan.
Tuan rumah bersikap santun menerima penjelasan Satgas. Namun, tiba-tiba Sapuri datang membentak Sujarwo dan anggota Satgas.
"Saya pejabat politik, saya melaksanakan perintah Darul Fath anggota DPRD Sumenep. Saya ikut anggota dewan. Saya pejabat politik diangkat oleh masyarakat," kata Sujarwo, menirukan bentakan Sapuri.
Hal itu diceritakan Sujarwo, saat dihubungi, Senin (9/8/2021).
Setelah dibentak, Sujarwo menjelaskan ketentuan PPKM level 4 Kabupaten Sumenep.
Namun, Sapuri tidak mau mendengarkannya. Justru Sapuri menantang Sujarwo untuk menembaknya.
"Tembak saya, mana ada corona. Ternyata saya juga tidak mati,” kata Sujarwo menirukan pernyataan Sapuri.
Peristiwa itu sudah dilaporkan ke Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya.
Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti saat dikonfirmasi menuturkan, laporan peristiwa yang dialami Kapolsek Masalembu dan Satgas Covid-19 Masalembu sudah diterima polres.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 untuk melaporkan peristiwa itu agar diproses hukum.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.