Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Tinggi hingga 7 Meter di Selatan Banyuwangi, BMKG Minta Nelayan Waspada

Kompas.com - 09/08/2021, 12:20 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau nelayan dan warga mewaspadai gelombang tinggi di perairan selatan Banyuwangi.

Hari ini tinggi gelombang tercatat mencapai 3 hingga 3,5 meter di perairan selatan Banyuwangi.

Baca juga: Penny Terancam Hukuman Seumur Hidup Usai Korupsi Dana Bantuan PKH Rp 450 Juta

Bisa capai 7 meter

BMKG menyebutkan, tinggi gelombang berpotensi terus meningkat hingga sepekan ke depan.

Mulai tanggal 12 Agustus 2021, tinggi gelombang diperkirakan mencapai 6 hingga 7 meter.

"Sehingga aktivitas di perairan selatan Banyuwangi untuk diimbau waspada," kata Prakirawan BMKG Banyuwangi Dita Purnamasari saat dihubungi, Senin (9/8/2021).

Ia mengatakan, tinggi gelombang ini disebabkan akibat adanya tekanan udara tinggi di perairan selatan Banyuwangi.

Baca juga: WN Rusia Tersesat di Gunung Sang Hyang Bali, Sempat Kirim Pesan Tak Tahu Jalan

 

Ilustrasi kapal KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi kapal
Gelombang tinggi sebabkan kapal tenggelam

Sebelumnya diberitakan, KM Bintang Sonar dilaporkan tenggelam di perairan Plengkung, Banyuwangi, Senin (2/8/2021).

Saat tenggelam, kapal ini mengangkut 10 anak buah kapal (ABK).

Kapal itu merupakan milik warga Kedungrejo, Muncar, bernama Mashudi.

Dari keterangan ABK yang selamat, kapal itu berencana pulang ke Pelabuhan Muncar pada pukul 04.10 WIB.

Namun di sekitar Batu Dua, Tanjung Bantengan, kapal dihantam gelombang tinggi, hujan, dan angin kencang.

Air pun masuk ke dalam kapal, sehingga KM Bintang Sonar tenggelam.

Dari 10 ABK itu, enam nelayan selamat yakni Bambang Budiono, Abdul Hadi, Yon Mulyono, Moh. Sugiyanto, Muhammad Efendi, dan Waris. Semuanya warga Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

Sementara 4 nelayan lainnya saat ini masih hilang dan dalam pencarian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Pegawai Bank BUMN Edarkan Uang Palsu di Warung Sate, Punya Cara Khusus Kelabui Korban

Mantan Pegawai Bank BUMN Edarkan Uang Palsu di Warung Sate, Punya Cara Khusus Kelabui Korban

Regional
Curi Motor dan Ponsel, Siswa SMA di Kupang Ditangkap Polisi

Curi Motor dan Ponsel, Siswa SMA di Kupang Ditangkap Polisi

Regional
Jelang Waisak, Vihara Maitreya Pangkalpinang Direnovasi

Jelang Waisak, Vihara Maitreya Pangkalpinang Direnovasi

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Pangdam Pattimura: Saya Akan Tindak Tegas Anggota yang Terlibat Politik

Pangdam Pattimura: Saya Akan Tindak Tegas Anggota yang Terlibat Politik

Regional
Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Regional
Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Regional
Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Regional
Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Regional
Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Regional
Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com