Jangan bangga
Sementara itu, anggota DPRD Sumbar Komisi V Bidang Kesehatan, Nofrizon, menyebutkan bahwa bantuan yang diberikan Presiden jangan membuat Pemprov Sumbar bangga dan lupa diri.
Bantuan tersebut memperlihatkan bahwa Pemprov Sumbar dinilai sudah susah payah menangani Covid-19 sehingga Presiden harus turun tangan.
"Kita jangan jadi bangga setelah dibantu Presiden. Ini memperlihatkan kita sudah sangat payah sekali menangani Covid-19 sehingga harus dibantu Presiden," kata Nofrizon.
Nofrizon menyebutkan, sejak dipimpin Gubernur Mahyeldi, penanganan Covid-19 di Sumbar tidak lagi terarah sehingga angka kasus baru meningkat tajam dan angka kematian tinggi.
"Sumbar berada di lima besar provinsi penyumbang kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan baru-baru ini berada di tiga terbawah provinsi yang taat protokol kesehatan," kata Nofrizon.
Nofrizon mencontohkan langkah dan pola penanganan Sumbar saat dipimpin Gubernur Irwan Prayitno, ketika kasus bisa ditekan dan Sumbar sempat mendapat apresiasi dari Presiden Jokowi sebagai provinsi yang berhasil mengendalikan Covid-19.
"Ini perbedaannya dulu dengan sekarang. Dulu kita dapat apresiasi dari Presiden dan sekarang kita dapat bantuan. Jadi jangan jadi bangga. Kita harus kerja keras menangani Covid-19 ini," kata Nofrizon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.