Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Kekeringan, Ini Antisipasi Taman Nasional Matalawa NTT...

Kompas.com - 05/08/2021, 17:36 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

WAINGAPU, KOMPAS.com - Balai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (TN Matalawa), Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.

Hal itu menyusul laporan Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang terkait kekeringan dengan status siaga yang melanda beberapa kecamatan di Pulau Sumba, NTT.

Kepala Balai TN Matalawa Memen Suparman mengatakan, kekeringan menjadi karakteristik di daerah tersebut.

Wilayah TN Matalawa tersebar di sejumlah lokasi yang berada di tiga dari empat kabupaten di Pulau Sumba.

Antara lain, Sumba Timur, Sumba Tengah, dan Sumba Barat. Sedangkan di Kabupaten Sumba Barat Daya tidak terdapat area Taman Nasional Matalawa.

Sejumlah titik lokasi rawan kebakaran

Memen menyebutkan, ada beberapa area TN Matalawa di Kabupaten Sumba Timur yang paling rawan terjadi kebakaran.

Baca juga: 57 Kecamatan di NTT Mengalami Kekeringan Ekstrem

Kemudian sebagian lokasi rawan kebakaran juga ada di Kabupaten Sumba Tengah.

Sebab, ada padang sabana dan semak belukar di dalam wilayah TN Matalawa di dua kabupaten tersebut.

"Pada umumnya yang terbakar itu adalah padang sabana dan semak belukar yang kering. Jadi, urutannya kalau melihat tingkat kerawanan itu adalah (Kabupaten) Sumba Timur, Sumba Tengah, dan Sumba Barat," kata Memen kepada Kompas.com di Waingapu, Kamis (5/8/2021) siang.

Tujuh langkah antispasi

Saat ini, Balai TN Matalawa melakukan tujuh langkah antisipasi menghadapi potensi kebakaran di area taman nasional tersebut.

Ketujuh langkah itu seperti, pemantauan terhadap sebaran titik panas (hotspot), pembentukan brigade pengendalian kebakaran hutan (Brigdalkarhut), mendirikan posko pengendalian kebakaran, patroli, pemadaman, penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan TN Matalawa, dan berkoordinasi dengan tim gabungan.

"Kita setiap hari, sehari dua kali melakukan monitoring terhadap hotspot," ujar Memen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com