MAGELANG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyiapkan sebanyak 90 tangki air bersih guna mengantisipasi kekeringan saat musim kemarau.
Air bersih tersebut akan disalurkan ke desa-desa yang krisis air setiap musim kemarau.
"Target kami untuk bantuan air bersih dalam menghadapi musim kemarau tahun 2021 sekitar 90 tangki air bersih, 1 tangki berkapasitas 5.000 liter. Kami juga bekerja sama dengan pihak ketiga untuk membantu BBM pengambilan air, ini sangat membantu dari sisi anggaran," jelas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono kepada wartawan, Kamis (29/7/2021).
Baca juga: 6 Desa di Cilacap Mulai Kekeringan, Ribuan Jiwa Krisis Air Bersih
Edi menyebutkan, jumlah bantuan air bersih pada musim kemarau tahun ini lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.
Karena tahun ini miliki karakter kemarau basah, sehingga tidak menimbulkan dampak kekeringan yang begitu ekstrem.
"Tahun ini memang cenderung kemarau basah sehingga tidak terlalu berat beban kami dalam mendistribusikan bantuan air bersih. Kalau tahun-tahun sebelumnya mungkin bisa mencapai ratusan tangki bantuan air bersih yang harus disiapkan oleh BPBD," kata Edi.
Ia telah memetakan wilayah yang rawan kekurangan air bersih di Kabupaten Magelang yakni, Kecamatan Salaman, Borobudur, Tegalrejo, Bandongan, dan Kajoran.
"Hampir 30 persen wilayah Kabupaten Magelang itu mengalami kekurangan air bersih. Tapi kondisi saat ini belum begitu hebat kekeringannya, mereka masih bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Saya rasa droping air tidak ada masalah," pungkas, Edi.
Baca juga: Derita Warga Bandung Barat, 2 Tahun Kesulitan Air Bersih sejak Pembangunan Terowongan Kereta Cepat
BPBD, kata dia, telah menyiagakan 2 unit mobil pengangkut air bersih selama 24 jam.
Oleh sebab itu, masyarakat desa, pondok pesantren, maupun lembaga lainnya, diminta tidak sungkan mengajukan permohonan bantuan air bersih jika benar-benar membutuhkan.
"Bagi desa atau pesantren yang mengalami kesulitan air bersih, kami akam droping sesuai dengan kebutuhannya. Namun sampai sekarang belum ada permintaan, baru ada satu permintaan dari salah satu pesantren di wilayah Mertoyudan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.