SERANG, KOMPAS.com - Pembagian Bantuan Sosial Tunai (BST) di Desa Sukamaju, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Banten menimbulkan kerumunan masyarakat di saat PPKM level 3.
Sebuah video yang diunggah akun @infoserang, terlihat warga yang didominasi perempuan itu berkerumun didalam sebuah ruangan.
Mereka tidak menerapkan protokol kesehatan saat mengambil bantuan yang berasal dari Kementerian Sosial senilai Rp 600.000.
Tampak juga beberapa orang tidak mengenakan masker.
Baca juga: Bahagianya Tukang Becak Dapat BST Rp 600.000: Biasanya Enggak Pernah
Saat dikonfirmasi Kompas.com, Camat Kibin Imron Ruyadi mengakui terjadi kerumunan pembagian BST di Desa Sukamaju pada Kamis (29/7/2021).
Menurut Imron, aparat desa sudah mengatur jadwal pengambilan bantuan untuk 700 kepala keluarga agar tidak terjadi kerumunan, dan muncul klaster baru penyebaran Covid-19.
"Sebetulnya kita sudah upayakan untuk menerapkan protokol kesehatan. Namun, rasa takut mereka (ke Covid-19) dikalahkan oleh rasa ingin mendapatkan bantuan," ujar Imron saat dikonfirmasi, Kamis.
"Tapi, kalau terjadi kerumunan kita atur lagi, kita evaluasi," lanjutnya.
Baca juga: Sebagian Petugas RT/RW di Depok Minta Pungutan, Kantor Pos Klaim Penyaluran BST Door to Door
Dijelaskan Imron, sistem pembagian bantuan sudah diatur pengambilan per RT agar tidak ada kerumunan.
Namun, banyak masyarakat yang tak sabar.
"Kita bagikan secara bertahap, dijadwalkan tiga hari untuk menghindari kerumunan," kata Imron.
"Tapi kan ada saja masyarakat dijadwalkan siang datang pagi," pungkas Imron.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.